Saat pesawat take-off (lepas landas) dan landing (mendarat), akan terjadi perbedaan tekanan udara yang membuat telinga terasa sakit.
Pendengaran buah hati tentu masih sangat sensitif, hingga tak jarang mereka menangis akibat gangguan tersebut.
Baca juga: 12 Kolam Renang Malang, Bisa Ajak Anak-anak
"Nah, bayi bisa disusuin agar telinganya enggak sakit. Biasanya penyebab bayi menangis di pesawat itu karena mereka merasa telinganya sakit akibat perbedaan tekanan udara," tutur dia.
Kadek juga menyarankan para orangtua agar membawa camilan kesukaan si kecil bila sudah bisa makan, atau dalam masa MPASI (makanan pendamping ASI).
Berikutnya, agar si kecil betah dan fokus, bisa membawa mainan kecil guna memusatkan perhatiannya.
"Bisa bawa mainan yang bikin bayi sibuk seperti spinner atau apa pun itu," imbuhnya.
Baca juga: 13 Wisata di Bekasi untuk Anak, Pas Dikunjungi saat Libur Sekolah
Terakhir tak kalah penting ialah pemilihan akomodasi untuk menginap bersama si kecil. Sebab, lokasi penginapan dan fasilitas penunjang untuk keamanan dan kenyamanan anak tentu jadi pertimbangan utama bagi para orangtua.
"Menyesuaikan pemilihan akomodasi, sekarang kan enggak bisa asal, harus yang nyaman, harus yang luas, supaya bayi bisa beraktivitas dengan nyaman," tuturnya.
Baca juga: Waktu Naik Pesawat yang Paling Baik untuk Bayi agar Tidak Rewel
Sebagai informasi, anak di bawah usia dua tahun akan dikenakan tarif 10 persen dari harga normal tiket pesawat.
Sementara itu, bagi anak yang sudah berusia di atas dua tahun akan dikenakan biaya penuh seperti harga normal untuk tiket pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.