Hari Kedewasaan disebut mulai pada tahun 714. Saat itu, seorang pangeran muda merayakan perubahan usianya menjadi usia dewasa dengan mengenakan pakaian baru dan gaya rambut baru.
Namun, konon perayaan hari-hari kedewasaan sudah diadakan jauh lebih awal dari itu.
Baca juga: Museum The Little Prince di Jepang Akan Ditutup Maret 2023
Upacara dilakukan dengan beragam cara, seperti berganti gaya rambut untuk anak laki-laki dan menghitamkan gigi untuk anak perempuan.
Untuk diketahui, di masyarakat Jepang, menghitamkan gigi pernah dianggap sebagai simbol kecantikan.
Namun, pada tahun 1946, sebuah kota di Saitama menyelenggarakan acara khusus untuk memberikan harapan kepada generasi muda setelah Perang Dunia II.
Baca juga: Tempat Nongkrong Baru ala Korea-Jepang di Jakarta, Banyak Spot Foto
Langkah itu diikuti oleh sejumlah daerah lain, sehingga pada tahun 1948 Sejin no Hi dijadikan hari libur resmi untuk memperingati masa dewasa muda.
Hari Kedewasaan merupakan perayaan yang digelar setiap tahunnya. Namun, pada 2023 ini sedikit berbeda.
Hal ini karena Jepang menurunkan usia dewasa dari 20 tahun menjadi 18 tahun per 1 April 2022 dengan melakukan revisi Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata), seperti dikutip The Japan Times.
Baca juga: Jepang Tawarkan Pengalaman Naik Taksi Bareng Hantu Sadako The Ring
Negeri Sakura juga mengubah definisi hukum orang dewasa untuk kali pertama dalam lebih dari 140 tahun.
Untuk itu, beberapa daerah tetap menggelar perayaan Hari Kedewasaan, sementara lainnya tidak.
Yokohama, misalnya tetap menggelar upacara Hari Kedewasaan untuk warga berusia 20 tahun tahun setelah survei penduduk menunjukkan jumlah yang lebih besar memilih agar perayaan tersebut tetap digelar.
Sebabnya, belum sampai satu tahun sejak ditetapkannya aturan baru tersebut, yakni baru pada bulan April.
Baca juga: Terbang ke Jepang atau Korea Naik Jet Pikachu, Segini Biayanya
Namun, kota tersebut mengubah nama acara menjadi perayaan anak usia 20 tahun, bukan Hari Kedewasaan.
Langkah serupa juga diambil oleh 23 distrik di Tokyo dan Osaka.
Sedangkan Kota Misato, misalnya, sudah memutuskan akan mengadakan upacara untuk warga berusia 18 tahun pada bulan Agustus.
Sedangkan Kota Betsukai mempertimbangkan untuk menurunkan usia warga yang akan diundang ke upacara serupa, namun dilakukan secara bertahap mulai tahun fiskal 2024.
Baca juga: 6 Tempat untuk Napak Tilas Anime Jujutsu Kaisen di Jepang
Meskipun, ide tersebut ternyata banyak ditentang oleh siswa sekolah menengah, jika mengacu pada survei.
Meski usia dewasa diubah dalam KUH Perdata dan diikuti sejumlah perubahan aturan lain, namun orang di bawah 20 tahun masih dilarang minum alkohol, merokok, dan berjudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.