Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2023, 09:38 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Cagar budaya Kota Tangerang

Keberadaan Boen Tek Bio, kata Tedy, tidak hanya difungsikan sebagai tempat persembahyangan, tetapi juga sebagai cagar budaya Kota Tangerang.

"Pada saat itu Wali Kota tahun 2011 menetapkan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai cagar budaya di Kota Tangerang," kata Tedy.

Baca juga: Kisah Kelenteng Fat Cu Kung Jakarta Barat, Tempat Berdoa Kepada Dewa Rezeki

Penetapan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai cagar budaya kota Tangerang ini juga beriringan dengan penetapan Masjid Jami' Kalipasir sebagai cagar budaya.

"Masjid Jami' ini masjid tertua di Kalipasir, Tangerang. Sementara Kelenteng Boen Tek Bio ini merupakan kelenteng tertua di Tangerang," ujarnya.

Persiapan Imlek di Kelenteng Boen Tek Bio

Lampion di Kelenteng Boen Tek Bio.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Lampion di Kelenteng Boen Tek Bio.

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek, Tedy mengatakan pihak Kelenteng Boen Tek Bio melakukan beberapa persiapan. Di antaranya melakukan pembersihan kelenteng. 

"Kami percaya ada toapekong naik dan ada toapekong turun," katanya.

Baca juga:

Menurut penjelasan Tedy, toapekong naik bermakna waktu catatan perilaku dan sifat seseorang selama setahun belakangan dibawa ke langit.

Dua minggu kemudian akan ada toapekong turun, pada saat ini dipercaya kondisi catatan seseorang sudah bersih setelah turun dari langit.

"Refleksinya, kami membersihkan diri juga, membersihkan batin kami untuk memasuki tahun yang baru," kata Tedy.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Persiapan menyambut Tahun Baru Imlek selanjutnya yang dilakukan yaitu pemasangan lampion di kelenteng.

Lampion yang selama satu tahun dipasang untuk menghiasi kelenteng nantinya akan diganti dengan lampion baru.

"Artinya, kita punya harapan baru dan penerangan yang baru untuk tahun baru," papar Tedy.

Baca juga:

Membahas Tahun Baru Imlek tidak lengkap tanpa adanya kue keranjang. Tedy mengatakan pihak Kelenteng Boen Tek Bio akan menyusun kue keranjang dan buah-buahan di kelenteng.

Menurut Tedy, kye keranjang bukan hanya dinilai sebagai sebuah makanan semata, melainkan punya filosofi mempersatukan.

"Lengketnya kue keranjang artinya mempererat antara satu dan yang lain. Jadi keluarga yang jauh menjadi dekat," pungkas Tedy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com