Sementara itu, Pitana menilai pelanggaran hukum yang dilakukan para wisman di Bali dan daerah lain sudah tidak bisa ditoleransi, serta perlu ditindak tegas.
Terutama mengenai maraknya pekerja ilegal, menurut Pitana, jika dibiarkan dapat mengancam kondisi ekonomi warga sekitar.
Baca juga:
"Kita tidak bisa mentolerir perilaku yang melanggar hukum, perilaku yang melecehkan orang lokal, perilaku yang merusak budaya lokal, perilaku yang tidak menghargai norma-norma, nilai-nilai lokal itu tidak bisa kita terima," terangnya.
Selain itu, ia menilai, ketidaktegasan penerapan hukum berpotensi menurunkan citra ketegasan Indonesia di mata internasional.
"Jangan sampai ketika orang asing berbuat seperti itu (kita), 'Enggak apa-apa, dia tamu kita harus dihormati,'. Enggak, tidak begitu," tegasnya.
Baca juga:
Ia pun mencontohkan beberapa negara yang tegas dalam menindak pelanggaran oleh wisatawan asing, misalnya aturan menyeberang jalan di Singapura.
Ketegasan tersebut membuat hampir semua wisatawan asing yang datang ke Negeri Singa mematuhi aturan yang ada.
"Di Singapura karena tegas tidak ada yang berani menyeberang sembarangan, harus di zebra cross," ucap Pitana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.