Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Sunda Kelapa, Masjid Tanpa Kubah di Menteng

Kompas.com - 06/04/2023, 14:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Akan tetapi, usulan ini ditolak gubernur karena gedung tersebut masih diperlukan untuk kepentingan pemerintah.

Tak patah arang, pihak panitia kembali menghadap Gubernur untuk meminta izin menggunakan Taman Sunda Kelapa sebagai lokasi masjid.

Usulan tersebut kemudian disetujui oleh Gubernur Ali Sadikin yang ditandai keluarnya surat pada 11 Desember 1967 tentang penyerahan seluruh lapangan Taman Sunda Kelapa (kecuali gedung Bappenas) kepada Yayasan Islam Sunda Kelapa.

Masjid tanpa kubah

Tahap awal pembangunan Masjid Agung Sunda Kelapa dimulai dengan membuat desain masjid. Arsitek yang ditunjuk untuk mendesain Masjid Agung Sunda Kelapa yaitu Gustaf Abbas.

Pamor Gustaf Abbas pada saat itu sedang banyak dibicarakan karena kiprahnya mendesain Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Menikmati Keindahan Pelabuhan Sunda Kelapa

"Gustaf Abbas (dalam mendesain masjid) mengambil sejarah Jakarta sebagai kota pelabuhan. Gustaf merancang bentuk atap masjid seperti kapal dan pelabuhan," kata Reno.

Lebih lanjut Reno mengatakan bahwa arsitektur Masjid Agung Sunda Kelapa memiliki dua bagian layaknya kapal. Bagian pertama disebut sebagai Serambi Jakarta (seperti dermaga), dan bagian kedua disebut sebagai lambung kapal (ruang ibadah).

"Jadi, ruang utama ibadah itu seperti lambung kapal. Diibaratkan seperi orang yang naik ke kapal Nabi Nuh, yaitu orang yang taat kapada Tuhan dan selamat," ujar Reno.

Dari segi arsitektur, bangunan Masjid Agung Sunda Kelapa ini cukup unik karena bagian atapnya tidak memiliki kubah dan bentuknya serupa kapal.

Baca juga: Itinerary Seharian Wisata Kemerdekaan di Menteng Jakarta

Bukan tanpa alasan, Reno mengatakan bahwa pada saat itu kubah dianggap sebagai ciri arsitektur dari Timur Tengah. Sementara orang yang tinggal di kawasan Menteng lebih modern dan merasa tidak perlu kubah.

" Yang penting space-nya bagus dan menghindari tiang. Bangunan yang menggunakan kubah itu harus menggunakan tiang sebagai penopang," katanya.

Reno menilai, tiadanya kubah di Masjid Agung Sunda Kelapa kini menjadi kelebihan karena ruangan utama masjid terasa lebih lapang tanpa terhalang tiang penopang tugu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com