Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Cagar Budaya Nasional Terbaru, Museum hingga Kompleks Candi

Kompas.com - 09/04/2023, 17:14 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menambahkan 11 cagar budaya terbaru dari lima provinsi di Indonesia. 

Cagar budaya ini masuk ke dalam daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional periode November 2022-Maret 2023.

"Penetapan ini (cagar budaya) menjadi salah satu proses penting dalam kegiatan perlindungan, pengembangan, dan pemafaatan Cagar Budaya di Indonesia," seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) oleh Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Baca juga:

Penetapan 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional didasarkan pada hasil kajian Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) tahun 2022 yang ditangani oleh Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Adapun kriteria Cagar Budaya Peringkat Nasional di sini meliputi langka jenisnya di Indonesia, wujud kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, serta karya adiluhung yang mencerminkan kekhasan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Penetapan 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional baru ini menambah jumlah Cagar Budaya Peringkat Nasional menjadi 204 objek," tulis laman Kemendikbud.

Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional ini dimuat pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 427/M/2022, Nomor 461/M/2022, Nomor 50/M/2023, Nomor 51/M/2023, Nomor 52/M/2023, Nomor 53/M/2023, Nomor 54/M/2023, Nomor 55/M/2023, Nomor 56/M/2023, Nomor 57/M/2023, dan Nomor 77/M/2023. 

Baca juga:

Cagar Budaya Peringkat Naional terbaru dibagi berdasarkan lima kategori, yaitu kategori benda, struktur, bangunan, situs, dan kawasan.

Berikut 11 daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional yang Kompas.com rangkum berdasarkan kategorinya.

Cagar Budaya Peringkat Nasional 

Cagar Budaya kategori Benda

1. Benda Cagar Budaya Naskah Hukum Tanjung Tanah Kerinci 

Tampak Naskah Hukum Tanjung Tanah KerinciDok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tampak Naskah Hukum Tanjung Tanah Kerinci

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Naskah Hukum Tanjung Tanah mulanya ditemukan oleh seorang doktor filologi asal Jerman bernama Uli Kozok pada 2022 di Tanjung Tanah, Mendapo Seleman, Kerinci.

Baca juga: Rumah Candra Naya, Cagar Budaya Tionghoa di Tengah Bangunan Modern

Dari temuan Kozok, diuraikan kemungkinan bahwa Naskah Tanjung Tanah merupakan naskah Melayu tertua. Kini, Naskah Hukum Tanjung Tanah bisa ditemui di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. 

2. Benda Cagar Budaya Perhiasan Dada Bermotif Cerita Garudeya Koleksi Museum Negeri Mpu Tantular Nomor Inventaris 041990 E

Perhiasan Dada Bermotif Cerita Garudeya merupakan salah satu koleksi di Museum Mpu Tantular, Jawa Timur.

Dikutip dari laman resmi Cagar Budaya Jawa Timur, Hiasa Garudeya ditemukan di Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

Hiasan Gerudeya.Dok. Cagar Budaya Jawa Timur. Hiasan Gerudeya.

Hiasan Garudeya ini dibuat dari emas 22 karat dan dihiasi 64 batu permata yang sebagian sudah hilang hingga tinggal 48 permata. 

Baca juga: Jangan Ditiru! Kelakuan Turis Menginjak Cagar Budaya di Yogyakarta

Museum Mpu Tantular berada di Jalan Raya Buduran, Jembatan Layang, Bedrek, Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Siduarjo, Jawa Timur.

Cagar Budaya kategori struktur

3. Struktur Cagar Budaya Jembatan Kereta Api di Sungai Progo/Jembatan Mbeling 

Jembatan Mbeling merupakan sebutan untuk jembatan kereta api di Sungai Progo yang menghubungkan wilayah Sedayu (Kabupaten Bantul) dan wilayah Sentolo (Kabupaten Kulo Progo).

Dikutip dari laman resmi Cagar Budaya Jogja, Jembatan Mbeling ini dibangun pada 1930 oleh Staatsspoorwegen (SS). Setelah itu direnovasi oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia pada 1951.

Jembatan Mbeling.Dok. Wikipedia. Jembatan Mbeling.

Jembatan ini memiliki keunikan dalam segi konstruksinya, yaitu tanpa ditopang oleh pilar penyangga pada bagian tengah bentang jembatan. 

Jembatan Kereta Api Mbeling ini bisa ditemui di Bantar Wetan, Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Dua Cagar Budaya di Kulon Progo Bakal Terkena Proyek Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-YIA, Apa Saja?

4. Struktur Cagar Budaya Makam Sultan Mahmud Riayat Syah 

Makam Sultan Mahmud Riayat Syah berada di Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).

Untuk diketahui, Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan pahlawan nasional ketiga dari Provinsi Kepri setelah Raja Hjai Fisabilillah dan Raja Ali Haji.

Makam Sultan Mahmud Riayat SyahDok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Makam Sultan Mahmud Riayat Syah

Dikutip dari laman Kemendikbud, Sultan Mahmud Riayah Syah sepajang hidupnya aktif melawan Belanda. Salah satu taktik yang ia rancang saat melawan Belanda yaitu strategi gerilya laut.

Baca juga: 4 Fakta Sejarah Stasiun Bogor, Cagar Budaya yang Berusia 142 Tahun 

Hal ini membuat ia dikenal sebagai lawan yang ulet bagi Belanda hingga ia wafat.

5. Struktur Cagar Budaya Petirtaan Sumberbeji 

Penampakan Petirtaan Sumberbeji dari sisi selatan, setelah diekskavasi oleh BPCB Jawa Timur, Sabtu (28/8/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Penampakan Petirtaan Sumberbeji dari sisi selatan, setelah diekskavasi oleh BPCB Jawa Timur, Sabtu (28/8/2021).

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, Pertirtaan Sumberbeji ialah pertirtaan yang ada di Dusun Sumberbeji,  Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur

Sebelum dieskavasi, Pertirtaan Sumberbeji merupakan sebuah sendang atau sumber mata air yang disakralkan oleh masyarakat setempat.

Baca juga: 5 Tips Liburan ke Wana Wisata Sumber Biru Jombang, Pakai Sandal Jepit

Penetapan Sumberbeji sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional diharapkan dapat memupuk jati diri bangsa dan kebanggaan nasional.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Cagar Budaya kategori bangunan

6. Bangunan Cagar Budaya Hotel Inna Garuda

Hotel Inna Garuda adalah hotel dengan sejarah panjang dan tidak dapat dipisahkan dari Yogyakarta. Lokasinya ada di Jalan Maioboro Nomor 60, Yogyakarta.

Dikutip dari laman Kemendikbud, majalah De Indische Mercuur tanggal 17 Oktober 1911 menyebutkan bahwa hotel ini mulai dibangun pada Minggu pagi, 10 September 1911.

Hotel Inna Garuda.Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hotel Inna Garuda.

Dikutip dari laman Arsip dan Perpustakaan Yogyakarta, nama Hotel Inna Garuda sudah mengalami perubahan sebanyak enam kali.

Baca juga: Mengintip Kamar Bung Karno di Hotel Grand Inna Bali...

Mulanya diberi nama Grand Hotel de Djokdja (1908-1942), kemudian berubah menjadi Hotel Asahi (1942-1945), Hotek Merdeka (1945-1950), Hotel Garuda (1950-1982), Natour Garuda (1982-2001), dan menjadi Inna Garuda (2001 sampai sekarang).

7. Bangunan Cagar Budaya Istana Kepresidenan Yogyakarta/Gedung Agung 

Istana Kepresidenan Yogyakarta.Dok. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Istana Kepresidenan Yogyakarta atau dikenal juga dengan nama Gedung Agung atau Gedung Negara. Penamaan ini berkaitan dengan salah satu fungsi gedung yaitu sebagai tempat penerimaan tamu-tamu agung.

Dikutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Yogyakarta bermula dari rumah kediaman resmi seorang Residen ke-18 di Yogyakarta (1823-1825) asal Belanda bernama Anthonie Hendriks Smissaert.

Baca juga: Menjaga Bangunan Cagar Budaya

Kini, Gedung Agung masih bisa dilihat keberadaannya di Jalan Ahmad Yani, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

8. Bangunan Cagar Budaya Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat

Dikutip dari laman resmi Kecamatan Widodaren, rumah dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat merupakan rumah kediaman Dokter Radjiman usai dirinya pensiun sebagai seorang dokter.

Ia pindah dan menghuni rumah tersebut sekitar 1939. Dulunya rumah ini dibeli oleh Dokter Radjiman dari seorang berkebangsaan Belanda bernama Nicholas Leonard van Deuning.

Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat.Dok. Aceh Tribun News. Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat.

Dokter Radjiman menempati rumah ini hingga ia wafat pada 20 September 1952.

Rumah Dokter Radjiman yang kini sudah menjadi cagar budaya dapat ditemui di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Cagar Budaya kategori situs

9. Situs Cagar Budaya Benteng Van Den Bosch/Benteng Pendem

Cagar Budaya Benteng Van Den Bosch / Benteng Pendem berlokasi di Jalan Untung Suropati Nomor II, Pelem II, Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Benteng Van Den Bosch punya jejak sejarah saat Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda.

Cagar Budaya Benteng Van Den BoschDok. Cagar Budaya Jatim Cagar Budaya Benteng Van Den Bosch

Awalnya, Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi mulai dihuni sekitar 1845 Masehi oleh tentara Belanda dibawah pimpinan Van Den Bosch.

Setelah era kemerdekaan, Benteng Pendem digunakan sebagai Asrama Tentara Batalyon Arteleri Medan 12 Ngawi (Tentara Armed) dan masih digunakan hingga saat ini.

Baca juga: Benteng Pendem Ngawi Bakal Dipercantik dengan Wisata Air

10. Situs Cagar Budaya Kompleks Percandian Padang Roco 

Kompleks Percandian Padang Roco.Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kompleks Percandian Padang Roco.

Dikutip dari laman Kemendikbud, Kompleks Percandian Padang Roco merupakan salah satu bukti eksistensi Kerajaan Melayu yang berpusat di Kabupaten Dharmasraya sebelum dipindahkan ke pedalaman Sumatera (Saruaso), Kabupaten Tanah Datar.

Kompleks Percandian Padang Roco terdiri dari tiga buah bangunan, yakni satu candi induk dan dua candi perwara. Selanjutnya disebut candi I (induk), candi II, dan candi III.

Baca juga: Pariaman Sumatera Barat Targetkan 1,7 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2023

Kompleks Percandian Padang Roco dapat ditemui di kawasan Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Cagar Budaya kategori kawasan 

11. Kawasan Cagar Budaya Pabrik Semen Indarung I 

Pabrik Semen Padang, Indarung I ditetapkan sebagai cagar budaya nasional pada 27 Februari 2023 oleh Kemendikbudristek RIFoto: Humas Semen Padang Pabrik Semen Padang, Indarung I ditetapkan sebagai cagar budaya nasional pada 27 Februari 2023 oleh Kemendikbudristek RI

Dikutip dari laman Kompas.com, Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara berdiri pada 18 Maret 1910 dengan berbagai fasilitas penunjang.

Salah satunya, PLTA Rasak Bungo yang dibangun 1908, dan menjadi sumber energi untuk pabrik yang dulu bernama NV Nederlands Indische Portland Cement.

Baca juga: Libur Lebaran di Sumatera Barat, 327 Desa Wisata Bisa Disinggahi

Kawasan Cagar Budaya Pabrik Semen Indarung I berlokasi di kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Sumatera Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com