KOMPAS.com - Terbang dari Jakarta ke Bali, kini ada opsi baru maskapai berbiaya rendah.
Maskapai penerbangan bertarif rendah TransNusa resmi terbang nenggunakan pesawat COMAC ARJ21-700.
Peresmian ditandai dengan penerbangan rute Jakarta-Denpasar, dengan pendaratan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: TransNusa Resmikan Pesawat Buatan China ARJ21-700
ARJ21-700 adalah pesawat produksi perusahaan asal China, Commercial Aircraft Corporation of China Ltd (COMAC) dengan kapasitas 95 kursi.
Dengan begitu, TransNusa menjadi maskapai pertama di luar China yang menggunakan ARJ21-700.
Untuk rute Jakarta-Bali, tarifnya masih terbilang terjangkau, yakni mulai dari Rp 700.000-an.
Baca juga:
Kompas.com sempat mengikuti perjalanan Jakarta-Denpasae pergi-pulang (PP) dengan ARJ21-700 ini. Berikut ulasannya.
Kapasitas 95 kursi mungkin terdengar sedikit jika dibandingkan dengan jenis pesawat lainnya.
Dari luar, ukuran pesawat pun tampak lebih mungil dibandingkan beberapa pesawat yang terparkir di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (18/4/2023) siang.
Namun, kesan pertama yang saya dapatkan ketika masuk ke kabin, ruang duduk penumpang ternyata tak sesempit itu.
Secara keseluruhan, ukuran kabin memang terlihat mungil, dengan komposisi kursi tiga-dua pada masing-masing sisi.
Baca juga: Apakah Boleh Membawa 2 Koper di Bagasi Pesawat? Simak Aturannya
Namun, ketika duduk, ruang kaki alias leg room terasa cukup luas, apalagi dengan tinggi badan saya yang hanya 153 cm.
Ruang bawah kursi juga terasa lebih lega ketika saya meletakkan tas di bawahnya.
Di beberapa pesawat, saya mesti menunduk untuk menyelipkan tas di kolong kursi lantaran ruang yang tersedia sempit.
Secara umun, interior pesawat terasa nyaman di mata dengan dominasi warna biru tua redup.
Kursi berlapis kulitnya masih rapi dan terasa betul seperti kursi baru. Selain kursi, bagian kantong kursi juga dilapisi kulit yang membuatnya tampak apik.
Baca juga: Apa itu Prepaid Baggage untuk Bagasi Pesawat?
Seperti yang digunakan di pesawat jer, ARJ21-700 menggunakan tail engine atau mesinnya terletak di ekor pesawat, bukan pada bagian sayap.
Salah satu hal yang paling terasa dari sisi penumpang adalah tidak ada suara bising mesin.
Saat itu tempat duduk saya berada sangat dekat dengan sayap, sehingga jika pesawat menggunakan wing engine, tentunya akan lebih berisik.
Baca juga: Berapa Berat Maksimal Bagasi Penumpang di Kabin Pesawat?
Apalagi dengan cuaca yang saat itu cerah, pesawat yang diklaim lebih smooth ini juga sangat minim guncangan, serta take off dan landing terasa halus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.