Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Kompas.com - 10/06/2023, 10:54 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Barang antik untuk dekorasi

Selain Rahmad dan Anas, salah satu pedagang barang antik yang menyediakan barang khusus untuk pajangan yaitu Fikri, seorang pedagang khusus buku kuno.

Fikri menceritakan, usaha toko buku kuno untuk pajangan ini ia jalankan karena meneruskan usaha keluarga sejak zaman dahulu.

"Kebanyakan orang-orang beli buku untuk koleksi, ada juga yang untuk keperluan syuting, dan ada juga yang jadi pajangan di kafe-kafe," kata Fikri kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Harga buku untuk dekorasi pun juga dipatok Fikri berdasarkan usia buku tersebut. Semakin tua usia buku dan semakin kuno perawakannya maka harga buku semakin mahal.

Fikri mematok harga buku untuk dekorasi mulai dari Rp 85.000 per buku hingga membuka harga mulai dari Rp 8,5 juta untuk buku dalam bentuk paket.

"Yang paling mahal itu buku tipe ensiklopedia, sekarang yang paling mahal itu keluaran tahun 1914, saya jual satu set isi 16 buku harganya Rp 8,5 juta," katanya.

Baca juga:

Beralih ke online, dikelola oleh sang anak

Meskipun pasar barang antik di Jalan Surabaya mulai sepi pengunjung, para pedagang di area tersebut tidak kehabisan ide untuk menawarkan dagangannya.

Umumnya, pedagang barang antik yang sudah lanjut usia seperti Rahmad dan Anas membuka lapak barang bekas di marketplace yang dikelola oleh sang anak.

"Sekarang kebanyakan sudah beralih ke online (daring), banyak yang sudah malas datang dan jalan ke sini," kata Rahmad.

Sejalan dengan Rahmad, Anas mengatakan, saat ini kebanyakan barang bekas justru lebih laku di marketplace.

"Orang juga sudah malas ke sini, mereka sekarang cuma lihat-lihat di online. Kalau dirasa bagus, nego sebentar, akhirnya beli. Ini yang online anak saya yang menjalankan," tutur Anas. 

Kendati demikian, Anas dan Rahmad mengatakan tetap saja ada beberapa kalangan yang lebih memilih datang untuk melihat barang secara langsung. Selain lebih banyak mendapat pilihan, pembeli pun bisa melihat kualitas barang sebelum membeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com