Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

Kompas.com - 25/09/2023, 13:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

4. Pertunjukkan Randai

Pertunjukkan Randai, salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera BaratWikimedia Commons Pertunjukkan Randai, salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat

Kota Payakumbuh merupakan rumah bagi pertunjukkan Randai yang merupakan kesenian khas Minangkabau. Kesenian Randai menggabungkan menggabungkan kesenian musik, tari, drama dan silat khas Minangkabau, seperti dilansir dari Jadesta Kemenparekraf.

Kesenian tradisional ini dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Kemudian, para pemain melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian dengan bergantian.

Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut panggoreh. Pertunjukkan Randai dapat menghabiskan waktu selama satu hingga lima jam, dengan mengambil cerita dari kisah kehidupan nyata di tengah masyarakat. 

5. Kampung Rendang 

ilustrasi rendang minang. Rendang adalah salah satu makanan khas Lebaran yang ada di Indonesia.SHUTTERSTOCK/Michaelnero ilustrasi rendang minang. Rendang adalah salah satu makanan khas Lebaran yang ada di Indonesia.

Rendang merupakan salah satu kuliner khas Sumatera Barat yang sudah mendunia. Bahkan, rendang dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia versi CNN.

Di Kota Payakumbuh, terdapat suatu kawasan bernama Kampung Rendang. Mengutip Kompas.com (6/1/2022), pengunjung bisa menjumpai aneka rendang di kawasan ini.

Mulai dari rendang daging sapi, rendang telur, rendang paru, rendang daging ayam, rendang tuna, dan rendang jamur. Kuliner khas Sumatera Barat itu dikembangkan oleh UMKM Kampung Rendang.

Lokasi Kampung Rendang berada di Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Baca juga:

6. Rumah Gadang Balai Nan Duo

Rumah Gadang Balai Nan Duo merupakan rumah ruah gadang terbesar di Kota Payakumbuh, seperti dikutip dari Antara. Bangunan rumah gadang yang diperkirakan didirikan pada 1840, masih tampak megah hingga kini.

Meskipun telah melalui beberapa kali proses pemugaran, namun bentuk asli bangunan rumah gadang itu masih tetap dipertahankan. Bahan yang digunakan untuk menggunakan membangun rumah gadang tersebut berupa kayu yang digabungkan menggunakan pasak, kecuali tangga yang terbuat dari batu dilapis semen.

Lokasinya berada di Kelurahan Balai Nan Duo Koto Nan IV, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Dari pusat Kota Payakumbuh berjarak sekitar 20 km.

7. Kampung Adat Balai Kaliki 

Sejumlah anak bermain lompat tali di Kampung Adat Balai Kaliki, Payakumbuh, Sumatera BaratShutterstock/KiwiGraphy Studio Sejumlah anak bermain lompat tali di Kampung Adat Balai Kaliki, Payakumbuh, Sumatera Barat

Jika ingin mempelajari budaya dan sejarah Minangkabau, wisatawan bisa berkunjung ke Kampung Adat Balai Kaliki. Kampung adat ini, merupakan salah satu destinasi wisata budaya dan edukasi di Sumatera Barat yang diresmikan akhir 2019 lalu.

Kampung ini merupakan satu-satunya kampung adat di Kota Payakumbuh yang masih melestarikan adat istiadat Minangkabau. Jika berkunjung ke Kampung Adat Balai Kaliki, wisatawan akan menjumpai beragam rumah gadang.

Rumah tradisional Minangkabau tersebut, telah berusia lebih dari 100 tahun. Meskipun telah mengalami modifikasi, namun rumah gadang tersebut masih mempertahankan bentuk aslinya.

Selain itu, wisatawan bisa menjumpai kesenian tradisional, seperti Tari Podang. Jika ingin menginap, tersedia homestay di Kampung Adat Balai Kaliki. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com