Batik sidomukti memiliki motif kombinasi berbagai ornamen rumit, seperti bunga dan kupu-kupu.
Filosofi motif batik yang berasal dari Solo, Jawa Tengah ini erat kaitannya dengan makna kemakmuran dan kesejahteraan.
Baca juga: Museum Tekstil Jakarta : Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Batik sidomukti dibuat dengan zat pewarna soga (cokelat) alami.
Motif megamendung adalah satu motif batik khas Cirebon. Inspirasi motif adalah bentuk awan pada genangan air hujan dan cuaca mendung.
Baca juga: Makna Motif Batik Mega Mendung Khas Cirebon
Motif batik megamendung memiliki pola garis awan dengan bentuk yang agak lonjong, dengan komposisi warna dasar merah dan biru yang menfgunakan tujuh gradasi warna.
Solo juga memiliki motif batik lain selain batik sidomukti, yakni batik sidoluhur.
Motifnya memadukan motif kotak permata yang simetris dan tampak serupa dengan batik sidomukti.
Baca juga: 6 Pusat Batik Cirebon, Pengunjung Bisa Belanja Oleh-oleh
Secara filosofi, motif batik sidoluhur digunakan sebagai bentuk doa agar pemakainya menjadi orang yang lebih bermartabat. Itulah mengapa, motif batik ini kerap digunakan pada acara pernikahan.
Ciri khas motif batik sekar jagad Solo adalah mengunakan warna-warna yang memanjakan mata.
Motifnya tampak begitu elegan. Ini selaras dengan filosofinya, yakni kecantikan yang abadi.