Misalnya, ketika kami singgah sejenak di mural bergambar kura-kura di Tanjong Katong atau "Turtle Cape" dalam bahasa inggris.
Sembari mengendarai vespa melewati rumah-rumah dengan halaman tinggi bak rumah panggung, pengendara saya menjelaskan bahwa dulunya area itu adalah pantai, sebelum akhirnya dilakukan reklamasi.
Di sana kami sempat singgah sejenak. Katanya, untuk mengambil beberapa foto.
Simon Wong menjelaskan, ketika melakukan pemesanan, calon pelanggan akan diberikan beberapa opsi rute. Di beberapa titik mereka akan berhenti agar para pelanggan punya waktu untuk berfoto.
"Tapi kalau ada special request bisa juga berhenti di titik lain, misalnya jika pelanggan sedang berulang tahun atau ada kesempatan lainnya," kata Simon.
Baca juga: 6 Tips Berkunjung ke Bird Paradise Singapura, Jangan Lupa Topi
Sepanjang perjalanan, tak jarang saya merasa jadi pusat perhatian karena vespa yang saya naiki berwarna kuning dan kami berjalanan iring-iringan.
Setelah melalui sejumlah destinasi dan berhenti di beberapa spot untuk mengambil foto, tak terasa satu jam pun berlalu.
Pengalaman ini cukup berkesan bagi saya karena terasa menjadi cara baru menikmati Singapura. Meskipun, teriknya marahari dan panasnya cuaca saat itu agak mengurangi kenyamanan.
Baca juga: Tutup Sementara, Ketahui 6 Fakta Unik Patung Merlion Singapura
Lain kali, mencoba Singapore Sidecars pada malam hari mungkin bisa menjadi pilihan menarik. Sebab, Singapura punya banyak sudut-sudut kota yang dihiasi lampu-lampu indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.