KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berpesan kepada para turis asing yang datang ke Indonesia dengan visa kunjungan agar tidak menyalahgunakan visanya untuk bekerja.
Hal ini sebagai tanggapan atas kasus warga negara (WN) asal China berinisial YZ yang baru-baru ini dideportasi karena bekerja sebagai agen wisata di Bali. Padahal, ia diketahui memegang visa kunjungan B211, dikutip dari Kompas.com (13/11/2023).
"Sudah dideportasi. Jika ada kejadian serupa, kami akan tegas untuk menindak. Enggak boleh (menyalahgunakan visa kunjungan untuk bekerja)," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Baca juga: 10 Negara Asal Turis yang Paling Banyak ke Jakarta Agustus 2023, Ada China
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kegiatan turis di suatu daerah saat berkunjung adalah untuk berwisata. Apabila turis tersebut memiliki keinginan untuk bekerja maka yang bersangkutan harus memiliki izin khusus.
"Kalau dia mau kerja, dia harus memiliki izin yang khusus. Setahu saya kalau dia adalah menjadi agen wisata, ini tentunya harus diurus secara khusus dengan mitra-mitra yang ada di sini," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Menparekraf juga memberikan penegasan bahwa kejadian serupa diharapkan tidak terulang kembali.
Jika turis ingin bekerja di Indonesia, dapat mengurus visa baru dan tidak menyalahgunakan yang sebelumnya.
Baca juga: Labuan Bajo Dinilai Belum Dikenal Turis China, Perlu Promosi Intensif
"Bisa kami fasilitasi, tapi jangan menyalahgunakan izin kunjungan atau jenis visa yang sudah kalian dapatkan," tegas Sandiaga.
Pascakejadian itu, ia menyebutkan bahwa Kemenparekraf akan terus menyosialisasikan aturan tersebut untuk memitigasi potensi penyalahgunaan visa kunjungan para turis asing.
Sebagai informasi, sebelumnya warga negara China YZ telah dideportasi dari Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Tak Seperti Thailand, Indonesia Tidak Ikut Rebutan Turis China dengan Bebas Visa
Ia terbukti bekerja mencari wisatawan di China. Lalu, saat di Indonesia, YZ menyiapkan kendaraan dengan cara menyewa kendaraan di salah satu perusahaan transportasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.