Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian Bebas Visa untuk 20 Negara Belum Resiprokal

Kompas.com - 19/12/2023, 11:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa wacana kebijakan bebas visa untuk 20 negara tidak semata berdasarkan asas resiprokal atau timbal balik.

Kendati belum resiprokal, menurutnya kehadiran wisatawan berkualitas ke Indonesia akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat.

“Jadi jika suatu negara tidak memiliki asas reciprocity dengan kita, tapi dampaknya sangat positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ekonomi masyarakat, investasi, maupun juga berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang dibawa dan diimplementasikan, maka kita akan memberikan pertimbangan secara positif,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Baca juga: 20 Negara Penyumbang Wisman Tertinggi, Diusulkan Bebas Visa Kunjungan

Sebagai informasi, 20 negara yang berencana diberikan bebas visa adalah Australia, China, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman.

Lalu Qatar, Uni Ermirat Arab, Arab Saudi, Belanda, Jepang, Rusia, Taiwan, Selandia Baru, Italia, Spanyol, dan beberapa negara dari Timur Tengah.

Adapun wacana ini tengah melalui proses pembahasan dan pengusulan, sebagai pengembangan dari rapat terbatas dan rapat internal Presiden Jokowi dan para menteri terkait, minggu lalu.

Berdampak terhadap ekonomi

Ia menyampaikan, pariwisata Indonesia ke depan akan mengarah kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, negara-negara dengan potensi wisatawan berkualitas menjadi target utama.

“Jadi kita tidak mengejar angka kuantitas tapi kita sedang melakukan transformasi menuju green tourism, di mana kita membidik negara-negara yang bisa memberikan dampak ekonomi terbesar,” ujarnya.

Baca juga: Perjalanan Bebas Visa Indonesia untuk 159 Negara hingga Ditangguhkan

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa aspek resiprokal yang selama ini diterapkan akan tetap menjadi acuan.

Namun, pihaknya juga mengatakan harus melihat kebijakan mana yang paling berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

Dengan pemberian bebas visa, harapannya Indonesia tetap menjadi prioritas atau top of mind kunjungan para wisatawan mancanegara (wisman).

Sebab, sejumlah negara tetangga juga dikatakan sudah memberikan bebas visa kunjungan kepada negara-negara terkait, seperti Thailand, Vietnam, Filipina, dan Singapura.

"Sekali lagi ini kita lakukan secara konsisten untuk membidik wisatawan yang berkualitas,” terangnya.

 Baca juga: Warga Indonesia Kini Tak Perlu Visa untuk Kunjungi Iran

Sandiaga menjelaskan, beberapa pertimbangan bebas visa untuk 20 negara, antara lain karena kuantitas wisatawan yang datang, pendapatan per kapita, durasi lama tinggal, serta tingginya angka transaksi saat berwisata di Indonesia.

Selain untuk meningkatkan jumlah wisatawan berkualitas di Indonesia, rencana kebijakan bebas visa ini juga bertujuan untuk mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) pada 2024 mendatang, yakni 9,5 juta hingga 14,3 juta kunjungan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com