Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paris Dilanda Wabah Ulat Bulu, Setelah Serangan Kutu Busuk

Kompas.com - 15/01/2024, 17:10 WIB
Marsha Awang Lisba Siella,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paris mengalami permasalahan baru dengan kemunculan ulat bulu dengan jumlah banyak di kota. 

Ulat bulu ini dapat menyebabkan kulit orang yang terkena jadi melepuh, berimbas ketidaknyamanan warga serta wisatawan melakukan kegiatan diluar ruangan.

Baca juga:

Melansir The Times Of India, ulat ini muncul tiga bulan lebih awal dari biasanya. Menurut para ahli, ulat ini muncul karena suhu dingin.

Beberapa bagian kota di Paris, kini dipenuhi dengan ulat berukuran panjang hingga empat sentimeter dan membangun sarang sutra di pohon pinus.

Meskipun tidak mudah menggigit, ulat ini memiliki rambut yang mirip dengan jarum mikroskopis.

Badan kesehatan dan keselamatan Perancis memperingatkan bahwa bulu-bulu dari ulat tersebut dapat mengandung protein beracun yang menyebabkan kulit melepuh dan memicu berbagai reaksi alergi pada orang dewasa.

Baca juga:

Pada 2022, pemerintah Perancis secara resmi menyatakan bahwa ulat bulu pohon pinus ini berbahaya bagi kesehatan manusia.

Permasalahan ulat bulu ini menambah tantangan bagi Paris setelah dilanda wabah kutu busuk yang membuat khawatir penduduk lokal dan wisatawan di kota tersebut.

Paris kini dihadapi dengan dua permasalahan yaitu kutu busuk dan ulat bulu yang menyengat. Sehingga menimbulkan kekhawatiran besar bagi warga setempat.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com