Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran 2024, Pengelola Kampung Tematik di Malang Optimistis Kunjungan Naik

Kompas.com - 09/04/2024, 08:04 WIB
Nugraha Perdana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola kampung tematik di Kota Malang, Jawa Timur, optimistis kunjungan wisatawan selama libur lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah meningkat.

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, saat ini terdapat 20 kampung tematik yang masuk dalam 54 daya tarik wisata Kota Malang berdasarkan keputusan dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.

Baca juga:

Menurutnya, ada beberapa kampung tematik yang populer dan seringkali menjadi tujuan wisatawan untuk berlibur. Di antaranya, Kampung Warna Warni, Kampung Tridi, Kampung Biru Arema, dan Kampung Heritage Kayutangan.

"Keempat kampung ini menggunakan tiket masuk sebagai pengganti suvenir, untuk wisatawan domestik Rp 5.000, kemudian wisatawan asing Rp 10.000," kata Ki Demang, sapaan akrab Isa, Senin (8/4/2024).

Kampung warna warni di Malang.Dok. Shutterstock/ Denis Moskvinov Kampung warna warni di Malang.

Ia menjelaskan, tidak ada kenaikan harga tiket selama libur Lebaran. Jumlah kunjungan wisatawan di keempat kampung tersebut berkisar antara 300-400 orang saat hari kerja, dan 400-500 orang saat akhir pekan.

"Perkiraan orang yang masuk (selama libur Lebaran) naik sekitar 50 persen dari hari biasanya mungkin sekitar 500-an orang, itu setiap tahun biasanya seperti itu. Tetapi, wisatawan mancanegara bisa diperkirakan ada sekitar 150-200 orang yang ada di 3-4 kampung itu," terangnya.

Diperkirakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, kampung tematik akan dibanjiri wisatawan rombongan keluarga atau pasangan saat libur Lebaran. Namun, bukan rombongan komunitas, kelompok instansi sekolah, dan rombongan pemerintahan.

"Rombongan keluarga berkisar tiga-delapan orang. Kalau belanja oleh-olehnya rata-rata di Kampung Sanan Tempe dan suvenir ke Kampung Keramik Dinoyo," kata Isa.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Aneka kegiatan di kampung tematik di Malang

Suasana Kayutangan di Kota Malang pada Malam Hari.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Suasana Kayutangan di Kota Malang pada Malam Hari.

Sementara itu, di beberapa kampung tematik juga terdapat beberapa event (acara) budaya pasca-Lebaran yang sayang dilewatkan oleh wisatawan.

Beberapa acara tersebut, salah satunya di Kampung Budaya Polowijen yakni Riyanan Kupatan pada Rabu (16/4/2024).

Selain itu, di Kampung Gribig Religi terdapat event Syawalan Nang Sarean pada Rabu (1/5/2024).

Selanjutnya di Kampung Heritage Kayutangan terdapat event Riyayan Nang Kayutangan pada Sabtu (27/4/2024).

"Kampung Biru Arema mengadakan acara sungkeman. Di Kampung Gribig Religi tidak pernah tutup, karena ada peziarah yang datang setiap saat sebelum lebaran, lebaran dan sesudah lebaran," kata Isa.

Baca juga:

Di kampung tematik lainnya, misalnya di Kampung Keramik Dinoyo dan Kampung Budaya Polowijen, terdapat paket wisata edukasi yang bisa direservasi. Rata-rata tarifnya mulai Rp 50.000 per orang, dan datang secara rombongan.

"Kalau Kampung Keramik Dinoyo dapat edukasi mewarnai keramik, kemudian bisa dibawa pulang. Di Kampung Budaya Polowijen, terdapat paket komplit plus makan, Rp 50.000 per orang, tetapi tidak melakukan edukasi membatik, mewarnai gerabah, kalau tambah itu jadi Rp 100.000," jelasnya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com