Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Kepercayaan di Sektor Parekraf, Kemenparekraf Kampanyekan "Indonesia Care"

Kompas.com - 11/07/2020, 11:21 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia, khususnya pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif )parekraf) berkomitmen menjaga kebersihan dan pelayanan tanpa kontak langsung untuk keamanan sesama lewat kampanye Indonesia Care .

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dalam peluncuran kampanye Indonesia Care di Studio XXI Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (10/07/2020).

Sebagai informasi, Indonesia Care adalah kampanye nasional untuk menerapkan protokol kesehatan, sekaligus verifikasi guna menghadirkan destinasi yang bersih, sehat, aman, dan lingkungan lestari.

"Indonesia Care diinisiasi sebagai kesepakatan nasional untuk meningkatkan kepercayaan publik, termasuk pebisnis dengan menjunjung tinggi sanitasi dan higienitas," kata Wishnutama dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Bangun Kepercayaan Wisatawan, Kemenparekraf Siapkan Handbook Penerapan Proktokol Kesehatan

Menurut dia, Indonesia Care yang disingkat I Do Care itu merupakan salah satu strategi komunikasi untuk dapat menjalankan kembali sektor parekraf.

"I Do Care dilakukan dengan mengutamakan prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan," kata Menparekraf.

Peluncuran kampanye Indonesia Care ditandai dengan pemutaran video kampanye, sekaligus peluncuran panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) 

Acara tersebutturut hadir dihadiri Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf atau Baparekraf Nia Niscaya beserta jajarannya.

Baca juga: Handbook Protokol Kesehatan Kemenparekraf Sudah Jadi, Kapan Disebar?

Menparekraf juga kembali mengajak seluruh pihak untuk turut serta dalam kampanye Indonesia Care ini dengan memastikan kebersihan dan pelayanan tempat wisata tanpa kontak langsung.

Wishnutama menilai, pelaksanaan protokol kesehatan sangat penting dan strategis untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dengan melibatkan pengusaha, konsumen, dan masyarakat.

"Dengan upaya ini, diharapkan sektor yang sudah dibuka dan akan dibuka siap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali bergerak, produktif, tetapi tetap aman dari Covid-19," kata dia.

Sementara itu, Nia Niscaya menjelaskan bahwa panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan untuk sektor parekraf yang diterbitkan mengacu pada standar global sebagai panduan teknis operasional.

Baca juga: Pagu Anggaran Kemenparekraf 2020 Alami Penurunan

Ia melanjutkan, panduan itu berlaku bagi pelaku usaha di sektor parekraf dalam melangsungkan berbagai aktivitas ekonomi yang kembali bergerak pasca-pandemi Covid-19.

Panduan protokol ini merupakan turunan yang lebih detail dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020," ujar Nia.

Adapun, peraturan itu mengatur tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 berdasarkan masukan Kemenparekraf.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com