Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Lahir Soekarno, Telusuri 10 Tempat Jejak Sejarahnya

Kompas.com - 06/06/2022, 17:31 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah mencatat, 6 Juni merupakan tanggal yang istimewa. Sebab, 121 tahun lalu tepatnya 6 Juni 1901, merupakan hari lahir Soekarno, sosok besar bagi bangsa Indonesia. 

Mengutip Kompas.com (6/6/2021), Presiden RI pertama itu lahir di Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya, sempat ada versi sejarah yang menyatakan bahwa Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur.  

Namun, menurut Cindy Adams dalam biografi Soekarno berjudul Soekarno Penyambung Lidah Rakyat menuliskan, Soekarno bercerita bahwa dia lahir di Surabaya.

“Karena merasa tidak disenangi di Bali, bapak kemudian mengajukan permohonan kepada Departemen Pengajaran untuk pindah ke Jawa. Bapak dipindah ke Surabaya dan di sanalah aku dilahirkan," ujar Bung Karno dalam Soekarno Penyambung Lidah Rakyat dikutip dari Kompas.com

Semasa hidupnya, bapak proklamator Indonesia itu berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia. Berikut 10 tempat jejak sejarah Soekarno, yang dihimpun oleh Kompas.com

Baca juga: Taman Renungan Bung Karno di Ende NTT, Tempat Lahirnya Pancasila

1. Kampung Peneleh, Surabaya

Tanah kelahiran Soekarno adalah Surabaya, Jawa Timur. Tepatnya di Jalan Peneleh, Gang Pandean IV, Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. 

Berdasarkan informasi dari situs Bangga Surabaya milik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya, ahli waris rumah kelahiran Bung Karno, telah menyerahkannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Rumah kelahiran Presiden pertama RI Ir Soekarno alias Bung Karno di Kampung Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur.DOK. PEMKOT SURABAYA Rumah kelahiran Presiden pertama RI Ir Soekarno alias Bung Karno di Kampung Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur.

Penyerahan rumah bersejarah itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Kemerdekaan RI, Senin (17/8/2020) lalu. Pemkot Surabaya berencana menjadikan rumah kelahiran Bung Karno sebagai museum. 

Selain rumah kelahiran Bung Karno, kawasan itu mempunyai tempat bersejarah lainnya, seperti Langgar Dukur Kayu di Kampung Lawang Seketeng dan Makam Mbah Pitono. 

2. Penjara Banceuy, Bandung 

Soekarno mulai mempelajari politik saat berada di Surabaya, dari gurunya H.O.S. Tjokroaminoto. Namun, "kawah candradimuka" bagi sang proklamator adalah Bandung. 

Her Suganda dalam Jejak Soekarno di Bandung, mencatat bahwa Bung Karno tinggal di Bandung selama 13 tahun, dari 1921 hingga 1934. Soekarno muda mengenyam pendidikan di Technische hoge School (THS), yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di Kota Kembang, Soekarno juga mulai menabuh genderang perang melawan pemerintah kolonial Belanda. Bung Karno sempat mendekam di Penjara Banceuy dan Sukamiskin, Bandung sebelum akhirnya diasingkan ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mengutip situs Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Jawa Barat, Penjara Banceuy dibangun oleh arsitek Belanda pada 1877. Lokasinya berada di Jalan Banceuy Nomor 8 Kota Bandung.

Kala itu, Soekarno menempati sel nomor lima yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berisi kasur lipat serta toilet non permanen. Bung Karno beserta tiga rekannya berada di Penjara Banceuy selama kurang lebih delapan bulan.

Saat ini, lokasi Lapas Banceuy sudah dipindah, dengan tetap menggunakan nama Banceuy. Namun, sel penjara Soekarno tetap dipertahankan pada lokasi Penjara Banceuy awal. 

Bangunan sel itu menjadi situs sejarah. Saat ini, lokasi asli Penjara  Banceuy, telah berubah menjadi pusat perdagangan dan perkantoran.

Baca juga: Di Monas, Pengunjung Bisa Dengar Suara Bung Karno Bacakan Naskah Proklamasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com