Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Kompas.com - 10/06/2023, 14:19 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan Surabaya di Menteng termasuk salah satu pasar barang antik yang cukup strategis di Jakarta Pusat. Tempatnya pun mudah dijangkau karena berjarak sekitar 500 meter dari Stasiun Cikini.

Sejak para pedagang barang antik melapak di trotoar Jalan Surabaya sekitar tahun 1960 hingga 1970-an, tempat ini ramai diserbu oleh pembeli. Terutama pembeli dari kalangan wisatawan mancanegara (wisman).

Baca juga:

"Kawasan ini sudah beroperasi sebagai pasar barang antik sekitar 1960-an, dan ketika saya datang sekitar 1997, kawasan ini masih tetap ramai," kata ketua pasar barang antik Jalan Surabaya bernama Tamim kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (7/6/2023).

Sayangnya, kata Tamim, peminat barang antik yang mau datang dan berburu "harta karun" di Jalan Surabaya kini mulai berkurang.

"Sekarang beginilah keadaannya, sepi, lesu, cuma ada satu-dua orang wisatawan mancanegara yang masih datang ke sini," tutur Tamim.

 

Pasar barang antik Jalan Surabaya jadi sepi akibat pandemi

Potret pengunjung di salah satu kios barang bekas Jalan Surabaya.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Potret pengunjung di salah satu kios barang bekas Jalan Surabaya.

Ketika Kompas.com menyusuri kios barang antik di sepanjang Jalan Surabaya pada Rabu (7/6/2023), terbukti kawasan ini memang sepi.

Dari informasi yang Kompas.com peroleh saat berbincang dengan beberapa pedagang di lokasi, salah satu faktor utama yang menyebabkan sepinya pengunjung adalah pandemi Covid 19.

"Ini keliatan sekali mulai sepi setelah pandemi. Selain itu mungkin karena faktor ekonomi yang tidak menentu," kata Tamim.

Senada dengan Tamim, pedagang lainnya yakni Anas, Fikri, dan Rahmad juga bertutur demikian.

"Ekonomi dari tahun 1990 sampai tahun 2000-an masih bagus. Pengunjung masih ramai, tapi setelah dilanda pandemi Covid 19, (kawasan Jalan Surabaya) baru mulai sepi pengunjung," ujar Anas.

Selain itu, Anas menilai sedikitnya wisman datang ke Jalan Surabaya karena turut terdampak peristiwa meledaknya bom di Hotel JW Marriot di Mega Kuningan pada tahun 2003 dan 2009, serta peristiwa bom Bali pada tahun 2002 dan 2005.

Kendati demikian, Anas mengatakan masih ada beberapa wisman yang mau datang ke kawasan Jalan Surabaya untuk mencari barang antik.

"Sekarang yang datang kebanyakan orang lokal, orang luar sudah jarang. Sebagian besar yang datang itu kolektor atau orang yang mencari barang untuk dekorasi kafe," kata Anas.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com