Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Kompas.com - 21/09/2023, 11:13 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat akan melaksanakan rangkaian peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dengan menggelar Hajad Dalem Sekaten.

Pelaksanaannya akan diawali sejak Kamis (21/09/2023) hingga Kamis (28/09/2023).

Rentang waktu tersebut, yang dinamakan dengan Sekaten, ditandai dengan dikeluarkannya sepasang Gamelan Sekati yakni Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan KK Nagawilaga dari dalam Keraton.

Baca juga:

Kedua gamelan ini akan diletakkan di Pagongan Masjid Gedhe dan akan ditabuh selama kurun waktu tersebut.

Adapun Sekaten, seperti dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diadakan setahun sekali dan dimulai pada hari kelima pada bulan Mulud atau bulan Jawa.

Puncak perayaannya adalah Garebeg Mulud yang diadakan pada tangal 12 bulan Mulud, yang akan diwarnai iring-iringan gunungan.

Pelaksanaan Garebeg Mulud tahun ini dilakukan dengan iring-iringan bregada prajurit dan tujuh gunungan. 

"Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, akan dibawa oleh Kanca Abang melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe," ujar Penghageng II KHP Widya Budaya KRT Rintaiswara dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2023).

Setelah didoakan di Masjid Gedhe, akan ada dua buah gunungan yang dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.

Baca juga:

Terdapat lima jenis gunungan yang dibagikan pada prosesi pelaksanaan Garebeg Mulud. Kelima jenisnya adalah Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.

Gunungan akan dikeluarkan secara berurutan dari keraton sesuai dengan urutan.

Ia menambahkan, akan ada tiga Gunungan Kakung, peruntukannya masing-masing untuk Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, dan Kepatihan. 

Sementara yang lainnya masing-masing berjumlah satu buah dan ikut dirayah di Masjid Gedhe, bersama dengan satu Gunungan Kakung. 

"Penambahan dua Gunungan Kakung ini, dilakukan pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X," tambah Rinta.

Lebih lanjut, sejak dimulainya rangkaian peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW, diberlakukan no fly zone di Kawasan Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Kenapa Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022 Tak Lagi di Alun-alun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com