Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Bir Pletok di Rumah, Minuman Rempah Khas Betawi

Kompas.com - 29/03/2020, 19:11 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bir pletok lahir dari rasa penasaran orang Betawi asli dengan nikmatnya wine yang diteguk oleh masyarakat Belanda pada zaman kolonial.

Baca juga: Minum Bir Pletok Sambil Makan Roti, seperti Orang Eropa...

Bir pletok merupakan minuman yang kaya akan rempah. Minuman ini ada karena masyakrakat Betawi ingin mencoba anggur, tetapi tidak bisa membelinya dan dilarang oleh agama.

Oleh karena itu masyarakat Betawi membuat inovasi, menciptakan minuman serupa wine sendiri.

Baca juga: Cara Membuat Wedang Ronde di Rumah, Bulatan Kenyal Disiram Kuah Jahe

 

Berawal dari coba-coba, bir pletok akhirnya berhasil eksis hingga saat ini. Tidak hanya terkenal, minuman ini menjadi simbol kemegahan perayaan orang Betawi.

Bak wine, bir pletok juga menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan perayaan orang Betawi. Bagaikan wine yang selalu ada pada perayaan kemenangan orang Eropa.

Minuman ini wajib hadir dalam perayaan pernikahan orang Betawi asli, selain itu juga ada dalam acara sunatan dan kematian. Selain itu bir pletok adalah penanda kesuksesan perkawinan Betawi.

Ilustrasi bir pletok, wine tanpa alkohol khas Betawi. SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO Ilustrasi bir pletok, wine tanpa alkohol khas Betawi.

Jika tidak ada bir pletok, maka makanan kue-kue khas tidak akan terasa mewah. Perayaan itu dilihat sukses dari seberapa 'menyungainya' bir pletok, sama seperti wine bagi bangsa Eropa. 

Minuman ini dulunya dibuat secara coba-coba, dengan memasukkan bahan rempah-rempah seperti kapulaga, seucang, cabe jawa, kayu manis, gula. Setelah direbus, dimasukkan ke dalam bambu, dan diberi es.

Nama 'pletok' berasal dari bunyi racikan minuman tersebut saat simasukan ke dalam bambu, 'pletok, pletok'. Bir pletok nikmat disajikan dingin tetapi juga bisa disajikan hangat-hangat.

Rasa bir pletok, sedikit pedas namun menghangatkan tenggorokan, karena penuh akan rempah-rempah. Rasanya hampir mendekati bajigur dan rasanya jauh berbeda dengan bir.

Rasa bir pletoki terasa ringan dan tak memiliki bau rempah-rempah yang kuat. Minuman ini tidak memiliki efek samping bagi penikmatnya seperti meminum bir.

Satu lagi kebiasaan orang Betawi saat meminum bir pletok ialah dengan mengkonsumsi roti.

Hal ini juga sebuah kebiasaan yang lahir karena mengamati kebiasaan dari masyarakat Eropa pada zaman kolonial dulu, sering mengkonsumsi roti.

Bir pletok terbuat dari rempah-rempah, kayu manis, cengkeh, cabe jawa, kayu masohi, biji pala, kembang lawang, kapulaga, lada hitam, kayu secang, garam, gula, daun pandan, daun sereh dan, jahe. KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Bir pletok terbuat dari rempah-rempah, kayu manis, cengkeh, cabe jawa, kayu masohi, biji pala, kembang lawang, kapulaga, lada hitam, kayu secang, garam, gula, daun pandan, daun sereh dan, jahe.

Cara membuat bir pletok :

Cara membuat bir pletok cukup mudah, kamu perlu menyiapkan beberapa bahan. Bahan-bahan ini dapat dibeli di pasar tradisional.

Baca juga: Resep Membuat Wedang Alang-alang, Minuman yang Menghangatkan Tubuh

Untuk membuat bir pletok kamu memerlukan jahe 250 gram, kemudian cengkeh, biji pala, lada, sereh, dan kapulaga masing-masing tiga gram.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com