Ia kini tinggal di Oslo, ibu kota Norwegia. Suyuthi mengatakan midnight sun lebih terasa di daerah Tromso.
Ia mengaku pernah ke sana dan mengalami benar bagaimana midnight sun.
"Jadi pada saat tengah malam yang seharusnya gelap, di sana malah enggak, karena matahari masih di atas horizontal. Tapi sebenarnya enggak tinggi-tinggi banget dia enggak di atas kepala kita. Mataharinya itu rendah keliling 360 derajat, bukan naik. Jadi posisi tinggi ada di 180 derajat ke selatan, dan posisi rendah ada di utara 0 derajat pada tengah malam, tapi enggak tenggelam juga," jelasnya.
Namun kerap kali di Norwegia langitnya tampak berawan, alhasil terang matahari tidak terlalu terlihat karena terhalang oleh awan.
Lanjutnya, kalau lebih ingin melihat midnight sun, biasanya orang akan mendaki gunung atau bukit agar lebih bisa melihat 360 derajat.
"Wisatawan biasanya engga di tengah kota pada saat itu, mereka akan mencari somewhere yang lebih terlihat. Pernah saya dari Tromso itu bersama tim astronomi Turki pergi ke entah namanya apa, naik mobil, dan baru terlihat midnight sun itu," terangnya.
Tahun ini, kata Suyuthi, midnight sun akan terlihat mulai 20 April hingga 20 Agustus.
Sepanjang masa itu, matahari akan menunjukkan cahaya merah di langit dan terlihat di daratan.
Ia pun mencontohkan bagaimana persisnya suasana midnight sun di Norwegia jika dibandingkan waktu Jakarta atau Waktu Indonesia Barat (WIB).
"Misalnya di sini pukul 22.00, nah itu langitnya seperti pukul 18.00 di Jakarta, warnanya kemerah-merahan, padahal sudah malam," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.