Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Paspor Norwegia Adalah yang Terkeren di Dunia?

Kompas.com - 16/11/2020, 12:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Norwegia memiliki deretan paspor dan kartu identitas baru yang terlihat cantik.

Melansir Lonely Planet, Senin (9/11/2020), paspor dan kartu identitas tersebut memiliki ilustrasi pemandangan Norwegia yang dapat berubah dari malam hari ke siang hari di bawah sinar ultraviolet.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Ini Kekuatan Paspor Indonesia 2020

Adapun, sejumlah identitas diri tersebut didesain oleh Neue Design Studio yang berbasis di Oslo, ibu kota negara tersebut.

Studio desain tersebut berhasil memenangkan kontrak desain berkonsep pemandangan Norwegia.

Paspor Norwegia terbaru yang mengusung tema lanskap negara tersebut.dok. Catharina Caprino Paspor Norwegia terbaru yang mengusung tema lanskap negara tersebut.

Tujuan keseluruhan dari desain ulang paspor adalah untuk meningkatkan keamanan paspor, kartu identitas, dan dokumen perjalanan.

Aspek penting lain adalah paspor harus memiliki hubungan yang erat dengan warga Norwegia. Setelah pengembangan selama enam tahun, versi final dari paspor tersebut kini telah diluncurkan.

Tim desain membuat sebuah cerita visual yang komprehensif. Setiap halaman mewakili cerita unik di Norwegia.

Baca juga: Kekuatan Paspor Negara ASEAN 2020, Indonesia Urutan Berapa?

Dengan menggunakan ilustrasi bagian-bagian dari panorama Norwegia yang luas, Neue ingin menunjukkan kontras lanskap dan iklim yang membentuk orang Norwegia.

Mereka juga ingin memperlihatkan kontras lanskap dan iklim yang menawarkan peluang dan sumber daya, tempat rekreasi, juga pemandangan peristiwa sejarah yang penting.

“Desain harus menciptakan rasa kepemilikan dan koneksi antar usia, jenis kelamin, dan wilayah di Norwegia,” ungkap desainer senior di Neue, Benjamin Stenmarck, mengutip Lonely Planet.

Paspor Norwegia terbaru yang mengusung tema lanskap negara tersebut.dok. Catharina Caprino Paspor Norwegia terbaru yang mengusung tema lanskap negara tersebut.

“Maka dari itu, kami harus melihat dasar sejarah kami dan apa yang ada dalam budaya masyarakat Norwegia yang menciptakan rasa kepemilikan,” imbuhnya.

Menurut Stenmarck, mereka menemukannya di alam yang selalu menjadi bagian dari sejarah mereka.

Baca juga: Dua Negara Ini Punya Paspor Terlemah Tahun 2020, Mana Saja?

Pemandangan yang mengelilingi mereka memberi rasa keterlibatan dan kebanggaan, juga mengisi fungsi simbolik bagi seluruh warga Norwegia.

“Gambar pemandangan dapat dengan mudah menjadi klise, tetapi dengan diterima secara meluas dan mengakar dalam budaya Norwegia, gambar tersebut juga sangat mudah untuk diidentifikasi,” pungkas Stenmarck.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com