Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rute Ekspedisi Wallacea dalam Pola Perjalanan Wisata Adventure Indonesia

Kompas.com - 15/01/2021, 21:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Alexander Reyaan mengatakan, satu dari empat pola perjalanan wisata petualangan adalah Wallacea Expedition Route.

Baca juga: 5 Pola Perjalanan Wisata Petualangan di Indonesia, Ada Rute Ekspedisi Wallacea

“Pola perjalanan punya tema masing-masing yang diturunkan menjadi beberapa sub-tema,” ujarnya dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Dalam rute ekspedisi tersebut, rencananya wisatawan akan diajak berjalan-jalan melintasi empat provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Siapa itu Wallace?

Sebelum mengetahui lebih lanjut soal Wallacea Expedition Route, ada baiknya mengenal terlebih dahulu siapa itu Wallace.

Melansir Jelajah.kompas.id, Senin (9/9/2019), Alfred Russel Wallace merupakan seorang peneliti asal Inggris yang telah menyusuri berbagai sudut Nusantara dan sekitarnya pada 1854-1862.

Mural Ahli biologi Alfred Russel Wallace bersama asistennya Ali berada di lorong pemukiman yang dipercaya sebagai tempat tinggalnya saat tinggal di Ternate pada Januari 1858, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (21/4/2019). Wallace kemudian mengirum surat kepada Charles Darwin yang dikenal dengan Surat dari Ternate yang kemudian menjadi tonggak penting bagi Darwin untuk menerbitkan bukunya, Origin of Species, pada 1859. Buku ini berisi proses seleksi alam yang memicu evolusi. Dari sini, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (https://jelajah.kompas.id/episode/ekspedisi-wallacea/) Mural Ahli biologi Alfred Russel Wallace bersama asistennya Ali berada di lorong pemukiman yang dipercaya sebagai tempat tinggalnya saat tinggal di Ternate pada Januari 1858, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (21/4/2019). Wallace kemudian mengirum surat kepada Charles Darwin yang dikenal dengan Surat dari Ternate yang kemudian menjadi tonggak penting bagi Darwin untuk menerbitkan bukunya, Origin of Species, pada 1859. Buku ini berisi proses seleksi alam yang memicu evolusi. Dari sini, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.

Selama menjelajahi Nusantara, dia telah menempuh perjalanan sekitar 14.000 mil atau setara dengan 22.4000 kilometer untuk mengumpulkan 310 spesimen mamalia, dan 100 spesimen reptil.

Kemudian 8.050 spesimen burung, 7.500 spesimen kerang, dan 109.700 spesimen serangga seperti kupu-kupu, lebah, atau ngengat.

Selain menjual koleksinya kepada kolektor di Eropa, namun Wallace juga membedah dan mengidentifikasi jenis-jenis koleksi yang didapat. Alhasil, dia pun dikenal sebagai seorang naturalis, antropolog, dan “Bapak Biogeografi”.

Rute ekspedisi Wallace di Indonesia

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Sabtu (28/3/2020), jalur ekspedisi Wallacea yang juga dikenal dengan Garis Wallacea adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia.

Adapun, nama tersebut disematkan berdasarkan nama penemunya yang mengelilingi Indonesia untuk mengumpulkan spesimen biologis.

Baca juga: Wisata di TN Lore Lindu Sulawesi Tengah Masih Tutup

Destinasi wisata yang masuk dalam jalur ekspedisi Wallace mencakup Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Sumba, Maluku, Maluku Utara, dan Flores.

Terkait pemilihan lokasi, Sulawesi Selatan dipilih karena memiliki Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung di Kabupaten Maros yang merupakan habitat dari 250 spesies kupu-kupu, tarsius, dan monyet Sulawesi (Macaca maura) yang endemik, dan ratusan gua bawah tanah.

Monyet jenis Macaca maura banyak ditemui di kawasan hutan Karaenta, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pulau Sulawesi dikenal memiliki keanekaan hayati yang tinggi berkat proses pembentukannya yang unik jutaan tahun silam.ASWIN RIZAL HARAHAP (https://jelajah.kompas.id/episode/ekspedisi-wallacea/) Monyet jenis Macaca maura banyak ditemui di kawasan hutan Karaenta, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pulau Sulawesi dikenal memiliki keanekaan hayati yang tinggi berkat proses pembentukannya yang unik jutaan tahun silam.

Sementra Sulawesi Utara, di sana terdapat Cagar Alam Tangkoko yang merupakan habitat asli tarsius, beruang kus-kus, monyet hitam Sulawesi, dan aneka burung lainnya. Di sana juga ada patung badan Wallace.

Selanjutnya, Gorontalo memiliki Suaka Margasatwa Nantu—rumah bagi satwa endemik babi rusa, anoa, tarsius, monyet Sulawesi, dan aneka burung.

Baca juga: Pantai Dodola, Pesona Laut Terbelah dari Maluku Utara

Ada juga Kolam Adudu yang merupakan tempat bercengkerama para satwa langka tersebut. Mengutip Kompas.com, Jumat (14/10/2016), di Hutan Nantu wisatawan juga dapat melihat aneka flora raksasa seperti pohon rao dan ekaliptus.

Untuk Maluku Utara, destinasi wisata tersebut dipilih karena merupakan tempat di mana Wallace mendapatkan ide tentang seleksi alam.

“Rute sejarah Wallacea yang dia lewati itu sedang kita siapkan. Pola perjalanan yang kami buat dimuat dalam program digital. Ada story telling dan video yang kami harap bisa jadi bahan bagi teman-teman untuk melakukan promosi, baik dalam atau luar negeri,” pungkas Alexander.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com