KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo mengatakan bahwa wisatawan lokal di Yogyakarta tetap akan berwisata meski cuti bersama 2021 dipangkas.
“Wisatawan lokal di Yogyakarta cukup bagus pergerakannya. Dari data yang ada di kami, di aplikasi Visiting Jogja, wisatawan lokal paling banyak persentasenya mengunjungi tempat wisata,” tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
Menurutnya, pergerakan wisatawan lokal di Yogyakarta saat ini akan berlanjut sampai tanggal-tanggal yang sebelumnya adalah hari cuti bersama dan kini telah dipangkas.
Baca juga: Berburu Samudera Kabut di Atap Perbukitan Menoreh
Masyarakat Yogyakarta yang kerap berwisata ke wilayah lain di daerah, misalnya untuk staycation, bisa membantu menggerakkan perekonomian di sana.
“Orang Yogyakarta yang dari kota kemudian wisata dengan sepeda di Kulon Progo. Orang Kulon Progo wisata ke Bantul, entah naik motor atau sepeda, dalam kelompok-kelompok kecil. Gerakannya bagus,” kata Singgih.
Meski begitu, dia tidak menampik bahwa dipangkasnya cuti bersama 2021 menghambat pergerakan wisatawan dari luar DIY.
Layanan GeNose di bandara diharap dorong wisatawan ke DIY
Selain cuti bersama 2021 yang dipangkas, serta waktu yang dibutuhkan untuk berlibur sangat sedikit, faktor lain yang sejauh ini menghambat datangnya wisatawan ke Yogyakarta menurut Singgih adalah aturan tes PCR atau rapid antigen.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Sekitar Kebun Buah Mangunan, Puas Nikmati Negeri di Atas Awan
Adapun, kedua tes tersebut memiliki harga yang terbilang cukup tinggi dan tidak menjangkau seluruh masyarakat. Misalnya adalah rapid antigen seharga Rp 105.000 yang layanannya tersedia di sejumlah stasiun.
Melihat hal tersebut, Singgih menyambut baik kabar bahwa layanan GeNose akan tersedia di bandara mulai 1 April 2021.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.