Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Kritik Kebijakan Pemerintah, Anggap Hanya Bagus Secara Desain

Kompas.com - 01/03/2021, 09:09 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengkritik kebijakan pemerintah untuk sektor pariwisata yang dianggap hanya bagus secara desain saja.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menganggap bahwa program yang dilakukan pemerintah masih belum bisa membantu sektor pariwisata untuk bisa sekadar bertahan dari dampak pandemi Covid-19.

“Sementara, sektor pariwisata itu sekarang ini dalam kondisi seperti di rumah sakit. Dia sudah begitu parahnya dan harus masuk ICU sekarang ini. Jadi enggak bisa menunggu lama,” kata Maulana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: PHRI Jabar Soal Cuti Bersama 2021 Dipotong: Rugi dan Hanya Bisa Pasrah

Salah satu yang ia kritik adalah program yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yakni kolaborasi dan inovasi.

Menurutnya, selama ini sektor pariwisata sudah menjalankan hal tersebut. Misalnya, melakukan inovasi paket selama pandemi. Seperti paket staycation, long-stay, work from hotel, dan study from hotel.

Tak lupa juga menyediakan hotel sebagai fasilitas akomodasi OTG (orang tanpa gejala), tenaga kesehatan, hingga repatriasi.

Ilustrasi Hotel Keluarga.Dok. HHWT Ilustrasi Hotel Keluarga.

Selain itu, ada pula inovasi untuk hotel-hotel di Bogor yang menawarkan rate khusus selama pelaksanaan aturan ganjil-genap di Kota Bogor. Rate khusus tersebut juga termasuk diskon untuk para tamu sesuai ketentuan.

“Inovatif itu kan harus kita miliki kalau kita bicara pariwisata. Jadi enggak perlu didesain lagi oleh seorang menteri,” tegas Maulana.

Terkait imbauan kolaborasi, Maulana juga menegaskan sektor pariwisata selama ini telah melakukan hal itu.

Baca juga: Sah, Cuti Bersama 2021 Dipotong Jadi Cuma 2 Hari

Bahkan, kolaborasi ini sudah tercantum dalam program yang dicanangkan oleh Arief Yahya yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

“Beliau memunculkan namanya 3A; akses, amenitas, dan atraksi. 3A ini sudah mencerminkan apa yang diprogramkan oleh menteri ini. Inovatif dan kolaboratif itu sudah ada di sana semua. Jadi enggak ada program yang baru,” imbuhnya.

Destinasi super prioritas

Selain itu, Maulana juga mengkritik program destinasi super prioritas. Menurut Maulana, program ini tidak bertujuan untuk menggerakkan pariwisata domestik dan tidak tepat terus dikembangkan selama pandemi seperti saat ini.

Program ini juga ia nilai cenderung bertolak belakang dengan program Berwisata di Indonesia yang dicetuskan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan yang juga didukung Kemenparekraf.

Salah satu alasannya, karena pola berwisata wisatawan nusantara (wisnus) sudah bisa dipetakan dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya pola tersebut akan berulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com