Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2021, 13:01 WIB
Desy Kristi Yanti,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang berencana menerapkan paspor vaksin untuk memudahkan orang yang telah menerima vaksin Covid-19 melakukan perjalanan internasional.

Melansir dari Kyodonews.net, (30/4/2021) pemerintah mengambil langkah tersebut dengan harapan Jepang dapat membuka kembali perjalanannya yang telah terhenti selama pandemi.

"Negara-negara lain melakukannya, jadi Jepang harus mempertimbangkannya juga," kata menteri yang bertanggung jawab atas upaya vaksinasi di Jepang, Taro Kono.

Baca juga: Jepang Larang Turis Asing Datang ke Olimpiade Tokyo 2021

Adapun, paspor vaksin tersebut nantinya hadir dalam bentuk digital yang dapat diakses melalui aplikasi smartphone. Wisatawan bisa langsung memindai kode QR saat tiba di bandara sebelum penerbangan atau saat memasuki negara tersebut.

Terkait paspor vaksin itu, sebelumnya Kono berpendapat bahwa pemberlakuan sertifikat vaksin atau paspor vaksin nantinya akan menyebabkan diskriminasi terhadap sebagian orang yang tidak dapat menerima vaksinasi.

Fukuoka Jepang
DOK. JAPAN.go.jp Fukuoka Jepang

Oleh karenanya untuk mengantisipasi hal tersebut, paspor vaksin tersebut akan mencantumkan hasil negatif dari reaksi berantai polimerase dan tes antigen.

Namun, skema tersebut diperkirakan tidak akan digunakan di dalam negeri, misalnya untuk masuk ke restoran atau menonton acara olahraga.

Baca juga: Super Nintendo World di Jepang akan Buka Februari 2021

Seperti dilansir dari Japantimes.co.jp, aplikasi itu juga akan terhubung dengan Sistem Catatan Vaksinasi, yaitu database milik pemerintah yang menunjukkan status vaksinasi para wisatawan.

Selain itu, aplikasi tersebut juga akan didasarkan pada CommonPass atau sebuah aplikasi yang dikembangkan dengan melibatkan Forum Ekonomi Dunia.

Sementara, Jepang saat ini hanya mengizinkan warga negara mereka dan turis asing masuk dengan keadaan yang sehat dan harus menyertakan hasil negatif tes virus Covid-19 dalam kurun waktu 72 jam sebelum keberangkatan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com