KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengimbau pengelola tempat wisata agar tetap menerapkan protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability) menjelang libur sekolah 2021.
Jika mengacu pada artikel Kompas.com pada 28 Mei 2020, jadwal libur kenaikan kelas di Jakarta, misalnya adalah 1-11 Juli 2021.
“Untuk destinasi wisata di kota-kota maupun di daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata favorit, kami akan lakukan koordinasi untuk menyiapkan agar protokol kesehatan CHSE diterapkan dan disimulasi terus,” kata Sandiaga saat Weekly Briefing, Senin (7/6/2021), di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
Diharapkan, pengelola tempat wisata dapat membatasi atau menutup lokasi tersebut jika kapasitas kunjungan melebihi aturan.
Baca juga: Lihat Pelanggar Protokol Kesehatan, Sandiaga: Potret, Viralkan!
Ia kemudian menceritakan pengalamannya mengunjungi pusat perbelanjaan di Kemang, Jakarta Selatan. Terdapat sejumlah Satgas Covid-19 setempat yang aktif mengawasi, mengingatkan, dan menegur pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Sandiaga berharap agar metode yang sama dapat diterapkan di tempat wisata saat libur kenaikan kelas nanti.
Menparekraf juga merekomendasikan pengelola tempat wisata untuk memanfaatkan teknologi guna mengendalikan massa.
“Dengan adanya aspek teknologi, kita bisa melakukan perencanaan (dengan) lebih baik," ujar dia.
Contohnya, pengelola bisa secara antisipatif memberikan tanggal yang bisa disiapkan untuk sekolah mana, wilayah mana, pada tanggal berapa, dan jam berapa, sehingga tidak terjadi penumpukan.
Baca juga: Perhotelan Harapkan Infrastruktur Sesuai Standar Protokol Kesehatan di Tempat Wisata
Melansir dari Kompas.com, pengunjung juga wajib menerapkan protokol kesehatan secara disiplin sekaligus ikut serta melaporkan tempat wisata yang abai.
“Kami akan menindak secara tegas. kita juga perlu mengingatkan atau menegur secara halus masyarakat atau wisatawan yang lalai menggunakan masker,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Vinsensius Jemadu menyarankan masyarakat untuk memprioritaskan wisata di daerah sekitar dan memilih lokasi yang ada di zona hijau.
Baca juga: Patuhi Protokol Kesehatan Saat Bepergian meski Sudah Divaksin, Ini Alasannya
“Kita ingin pergerakan liburan sekolah ini dari (zona) hijau ke (zona) hijau, bukan dari (zona) merah ke (zona) hijau atau oranye. Kita ingin pastikan bahwa masyarakat atau anak didik kita tidak menciptakan klaster baru,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.