KOMPAS.com - Direktur Saung Angklung Udjo (SAU), Taufik Hidayat, angkat bicara terkait rumor kebangkrutan karena melelang sejumlah alat angklung milik SAU.
Sebelumnya, obyek wisata budaya SAU di Jawa Barat ramai dibahas di media sosial setelah munculnya 13 instrumen musik produksi SAU yang dilelang di platform lelang.go.id milik Direktorat Jendral Kekayaan Negara (DJKN).
Hal tersebut mengundang banyak pertanyaan, apa yang terjadi dengan SAU.
Baca juga: Cara Saung Angklung Udjo Bertahan Selama Pandemi: Rumahkan Pegawai Hingga Wisata Virtual
Salah satunya akun Twitter bernama @speedymeter alias Chandra yang mengunggah foto daftar instrumen musik yang dilelang. Hingga berita ini ditulis, cuitan akun tersebut sudah di-retweet 2.837 kali dan disukai 4.557 pengguna Twitter.
Melalui jumpa pers daring, Taufik mengungkapkan kondisi Saung Angklung Udjo.
Taufik mengatakan bahwa lelang yang dilakukan di laman DJKN bukan berarti dapat disimpulkan SAU dalam kondisi bangkrut.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Saung Angklung Udjo Terancam Bangkrut
Langkah tersebut merupakan upaya kerjasama dengan DJKN Kanwil Bandung agar SAU bisa kembali bergeliat di tengah sepinya kunjungan wisata.
"Upaya tetap bertahan ini ya seperti ini, kerjasama dengan DJKN, tapi kalau bicara kondisi kami jujur prihatin dan kami tetap semangat," ujar Taufik, Kamis (24/6/2021).
Lebih lanjut, Taufik mengatakan, kondisi SAU saat ini sangat memprihatinkan seperti obyek wisata lainnya lantaran terdampak pandemi Covid-19.
Obyek wisata tersebut berbasis seni pertunjukan, di mana penonton harus datang secara langsung.
Baca juga: Himpunan Humas Hotel Bandung akan Buat Paket Khusus, Bangkitkan Wisata Saung Angklung Udjo
"Kami sebetulnya sama dengan teman-teman obyek wisata lainnya, seperti di Bali. Kamu terus terang dalam kondisi memprihatinkan, kami tidak bisa beraktivitas normal," ucap Taufik.
Sebelum pandemi Covid-19, ia mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke SAU bisa mencapai 2.000 orang per hari.
Baca juga: Saung Angklung Udjo Buka Pertunjukkan Khusus Reservasi
Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020 hingga saat ini, kunjungan wisatawan hampir tidak ada sama sekali.
"Pernah yang nonton hanya ada dua orang yaitu, ibu dan anak juga ada anak muda dua orang, habis itu sudah tidak ada lagi," kata Taufik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.