Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lakukan 10 Hal Ini Saat Berkunjung ke Jepang

Kompas.com - 15/08/2021, 14:25 WIB
Aziza Zahwa Layla Madjid,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap negara memiliki aturan dan kebiasaan masyarakat yang berbeda. Hal ini ternyata penting untuk diketahui.

Perbedaan budaya kerap menjadi salah satu kendala yang biasa dihadapi turis asing saat pertama kali berkunjung ke negara lain.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Tokyo National Stadium dalam Olimpiade Tokyo 2020, Dibuat dari Kayu

Salah satu negara yang punya tradisi dan budaya tersendiri adalah Jepang. Ada aturan atau adat istiadat yang sebaiknya diketahui mereka yang hendak berkunjung ke Negeri Sakura.

Dilansir dari Oyster, Rabu (18/9/2019), berikut 10 hal yang tidak boleh dilakukan saat berada di Jepang:

1. Jangan tancapkan sumpit secara vertikal

Jika anda sedang makan dan ingin berhenti sejenak, jangan tancapkan sumpit di atas mangkuk nasi secara vertikal.

Ilustras Mangkuk Nasi DOK.Pixabay.com/Brussepixabay.com/Brusse Ilustras Mangkuk Nasi DOK.Pixabay.com/Brusse

Menancapkan sumpit secara vertikal di tengah nasi, menyimbolkan ritual pemakaman seseorang.

Baca juga: Restoran Power Rangers di Jepang, Bikin Nostalgia Era 90-an

Maka dari itu, sebaiknya taruh sumpit di tempat yang sudah di sediakan jika ingin berhenti makan sejenak.

2. Jangan pakai sepatu di dalam ruangan

Jepang terkenal akan warganya yang suka kebersihan. Ketika memasuki rumah di Jepang, segera lepas sepatu begitu melewati pintu masuk dan ganti dengan sandal khusus rumah.

Ilustrasi Membuka Sepatu DOK.Unsplashcom/Andrew TanglaoUnsplash.com/Andrew Tanglao Ilustrasi Membuka Sepatu DOK.Unsplashcom/Andrew Tanglao

Peraturan ini juga berlaku di beberapa tempat umum, seperti kuil, sekolah, restoran, dan rumah sakit.

Baca juga: 5 Virtual Tour di Jepang, Bisa Belanja Oleh-oleh Secara Online

Ada tanda jika tempat yang dikunjungi menerapkan peraturan ini. Selain itu sebelum memasuki toilet, ada sendal khusus lain.

3. Jangan memotong antrean

Pemandangan antrean yang rapi akan sering terlihat hampir di seluruh tempat umum Negara Jepang, seperti stasiun kereta, halte bus, dan eskalator.

Ilustrasi Mengantre di Jepang DOK.Unsplash.com/Joan Tran Ilustrasi Mengantre di Jepang DOK.Unsplash.com/Joan Tran

Di peron stasiun kereta, terdapat melihat garis-garis tanda yang menunjukkan penumpang harus berdiri.

Baca juga: Bisakah Orang Indonesia Melancong ke Jepang Sekarang Ini?

Begitu kereta sampai, tunggu hingga penumpang lain turun sebelum bergantian masuk dan jangan memotong antrean ya.

4. Jangan menyeka hidung sembarangan

Seseorang akan dianggap kasar jika membuang ingus di tempat umum, walaupun tidak terlalu ramai sekalipun.

Ilustrasi Menyeka Idung DOK.Pixabay.com/MojpePixabay.com/Mojpe Ilustrasi Menyeka Idung DOK.Pixabay.com/Mojpe

Membuang ingus dengan keras ditempat umum dianggap mengganggu ketenangan orang lain. Jika ingin menyeka hidung, pergilah ke tempat yang lebih privat seperti toilet.

5. Jangan tingalkan tip untuk pelayan

Di beberapa negara, memberikan tip ke pelayan adalah bentuk penghargaan terhadap layanan yang baik. Kendati demikian, memberikan tip di Jepang merupakan bentuk penghinaan.

Ilustrasi Koki di Jepang DOK.Pixabay.com/BinmassamIlustrasi Koki di Jepang DOK.Pixabay.com/Binmassam Ilustrasi Koki di Jepang DOK.Pixabay.com/Binmassam

Jika seseorang meninggalkan tip di meja setelah makan di restoran sekalipun, pelayan akan mengejar hingga luar karena mengira uang kembalian anda tertinggal.

Baca juga: 10 Mie Instan Paling Banyak Dibeli Orang Jepang, Bisa Jadi Pilihan Oleh-oleh

6. Hindari menelpon di transportasi umum

Subway atau kereta bawah tanah di Jepang adalah salah satu transportasi umum paling padat di dunia.

Melansir bbc.com, Rabu (20/3/2021), sekitar 20 juta orang menggunakan subway sebagai transportasi sehari-hari.

Ilustrasi dalam Kereta Jepang DOK.Unsplash.com/Liam BurnettUnsplash.com/Liam Burnett Ilustrasi dalam Kereta Jepang DOK.Unsplash.com/Liam Burnett

Ketika bepergian menggunakan kereta atau subway, warga Jepang biasa menggunakan ponsel mereka. Namun, mereka hanya sekadar membalas pesan, mendengarkan musik, menonton video, atau membaca.

Baca juga: Lucu, Jepang Punya Kereta Bertema Mario Bros

Jarang sekali melihat orang yang mengangkat telepon ketika naik transportasi umum karena dianggap mengganggu ketenangan orang lain.

7. Jangan menunjuk orang lain

Menunjuk seseorang menggunakan jari adalah hal yang kasar di Jepang, sehingga harus dihindari.

Ilustrasi Menunjuk DOK.Pixabay.com/TumisuPixabay.com/Tumisu Ilustrasi Menunjuk DOK.Pixabay.com/Tumisu

Warga Jepang biasanya menggunakan tangan untuk melambaikan pada apa yang ingin mereka tunjukkan atau menyentuh hidung menggunakan telunjuk untuk mereferensikan diri.

8. Hindari menerima dan memberi sesuatu dengan satu tangan

Warga Jepang selalu menggunakan kedua tangan untuk menerima atau memberi sesuatu. Sekalipun ketika menerima atau memberikan barang kecil, seperti kartu nama atau uang tunai.

Ilustrasi Membeli Makanan DOK.Unsplash.com/ Jérémy Stenuit Ilustrasi Membeli Makanan DOK.Unsplash.com/ Jérémy Stenuit

Saat mengunjungi kafe dan toko, warga Jepang cenderung meletakkan uang tunai di tempat kecil khusus di sebelah kasir, dibanding memberikannya secara langsung kepada petugas kasir.

Baca juga: Gemas! Ada Kamar Hotel Unik Bertema Harajuku di Jepang

9. Jangan menuangkan minum di gelasmu sendiri

Jepang sangat menjunjung tinggi etika bersosialisasi. Mengisi gelas satu sama lain jika sedang berkumpul adalah hal yang wajib dilakukan.

Ilustrasi Menuangkan Minuman DOK.Pixabay.com/PexelsPixabay.com/Pexels Ilustrasi Menuangkan Minuman DOK.Pixabay.com/Pexels

Biarkan temanmu atau orang lain yang menuangkan ketika minumanmu habis. Jangan tuangkan minuman ke gelas sendiri atau Anda akan dianggap tidak sopan.

Baca juga: 6 Wisata Menakjubkan di Pulau Kyushu, Jepang

Hal ini berlaku juga untuk orang lain, anda harus menuangkan minum untuk orang lain saat mengetahui gelasnya kosong.

10. Jangan ke tempat-tempat ini jika Anda bertato

Memiliki tato ternyata masih dianggap sebagai hal yang sangat tabu di Jepang. Melansir CNN, Di Jepang, tato memiliki stigma buruk karena identik dengan Yakuza, mafia yang ditakuti di Negeri Sakura itu.

Ilustrasi Onsen Jepang DOK.Pixabay.com/AkiraorcPixabay.com/Akiraorc Ilustrasi Onsen Jepang DOK.Pixabay.com/Akiraorc

Wisatawan yang memiliki tato kemungkinan besar tidak akan diperbolehkan untuk memasuki onsen, tempat berendam air panas tradisional Jepang.

Jika Anda memiliki tato dan berencana untuk berenang di kolam renang umum atau gym, sebaiknya bertanya terlebih dahulu kepada petugas setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com