Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Menarik Tarsius, Primata Terkecil di Dunia

Kompas.com - 13/10/2021, 07:13 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tarsius adalah primata kecil yang dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Tarsius kini menjadi salah satu hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang terus menurun.

Dilansir dari Science Daily, tarsius merupakan spesies penting dalam bidang evolusi primata. Binatang berukuran mungil ini disebut memiliki kekerabatan yang sama dengan monyet, kera besar, bahkan manusia.

"Kami mengurutkan tarsier (tarsius) tidak hanya untuk menentukan posisi mereka di evolusi primata, tetapi karena kondisi fisik, anatomi, dan pola makan mereka sangatlah unik," tutur  seorang profesor genetika dan penulis studi senior bernama Wesley Warren.

Baca juga: Mengenal TWA Batuputih, Rumah Tarsius, Yaki, dan Maleo

Mengutip Pariwisata Primata Indonesia karya Supriatna dan Ramadhan, tarsius hidup di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya di Sulawesi.

"Ada ciri khas tangkasi (tarsius) di Sulawesi bila dibandingkan dengan spesies lain, yaitu adanya rambut warna putih di belakang telinga. Sedangkan rambut penutupnya berwarna abu-abu," tulis Supriatna dan Ramadhan dalam bukunya.

Fosil hidup

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock
Menurut Supriatna dan Ramadhan, tarsius atau tangkasi kerap disebut sebagai fosil hidup. Pasalnya, primata berukuran mini ini diketahui telah hidup sejak zaman eosin.

Zaman eosin atau eosen adalah periode geologi yang terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan hilangnya reptil raksasa dari muka bumi.

"Primata ini muncul pertama kali pada zaman eosin, yang ditandai dengan bentuk kaki yang unik, menandakan sebagai satwa yang berjalan," terang Supriatna dan Ramadhan.

Baca juga: Tips Bertemu Tarsius, Hewan yang Menggemaskan, di Alamnya

Kepala tarsius berputar 360 derajat

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock

Secara umum, keluarga tangkasi atau tarsius memiliki mata yang besar dan telinga yang lebar.

Ukuran mata dan telinganya terbilang sangat lebar jika dibandingkan dengan ukuran kepalanya yang mungil.

Warna bulu tarsius cukup beragam tergantung masing-masing spesies, dengan tekstur yang lembut dan tebal. Adapun warnanya adalah merah tua, cokelat, atau abu-abu.

Primata purba ini memiliki kemampuan memutar kepalanya hingga 360 derajat. Hal ini memunginkan tarsius untuk melihat ke belakang tanpa berpindah tempat.

Baca juga: Mengenal Tarsius, Monyet Kecil yang Menggemaskan

Monyet terkecil di dunia

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock

Menurut Supriatna dan Ramadhan, tarsius merupakan salah satu monyet terkecil di dunia. Panjang tubuhnya hanya mencapai 160 milimeter (mm).

Tarsius memiliki panjang ekor antara 135 mm sampai dengan 275 mm. Berat tubuh primata karnivora ini berkisar antara 75 gram sampai 165 gram per ekor.

Baca juga: Jelang Ramadhan, TN Bantimurung Disesaki Pengunjung

Tarsius memiliki kaki yang lebih panjang dari ukuran tubuhnya. Hal ini berkaitan erat dengan cara gerak tarsius yang lebih sering melompat daripada berjalan.

Hasilkan gelombang ultrasonik

Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock Tarsius, primata terkecil di dunia DOK. Shutterstock

Dilansir dari Science Daily, primata mungil ini mengeluarkan gelombang ultrasonik yang cukup ekstrim di antara spesies binatang lainnya.

Sebagai binatang nokturnal, tarsius beraktivitas di malam hari. Hewan ini mencari makan berupa serangga saat hari sudah gelap.

Seorang profesor antropologi di Darthmouth bernama Nathaniel Dominy menyebut gelombang ultrasonik yang dihasilkan seekor tarsius hampir setara dengan kelelawar dan lumba-lumba.

Baca juga: Menikmati Dinginnya Air Terjun di TN Bantimurung

Tarsius di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Air Terjun Bantimurung di TN Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Utara DOK, Shutterstock Air Terjun Bantimurung di TN Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Utara DOK, Shutterstock

Wisatawan dapat menyaksikan tarsius di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul), Sulawesi Selatan.

Dilansir dari Karakteristik Habitat Preferensial Tarsius (Tarsius fuscus) di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung karya Mustari, Amnus, dan Kartono, tarsius yang ada di taman nasional tersebut masuk ke dalam spesies Tarsius fucus.

Spesies ini ditemukan pada ketinggian 75 sampai 360 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ketersediaan makanan dan kondisi vegetasi yang ada di kawasan tersebut disebut mendukung daya hidup dari primata mungil ini.

TN Babul merupakan kawasan konservasi seluas 43. 750 hektare (ha). Pengunjung dapat menemukan beragam satwa dan tumbuhan di kawasan tersebut.

Selain itu, wisatawan juga bisa menemukan atraksi alam berupa Air Terjun Bantimurung.

Baca juga: 4 Fakta Menarik Panda, Hewan Herbivora Bertaring Tajam

Sumber:

Supriatna, Jatna & Rizky Ramadhan. 2016. Pariwisata Primata Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Mustari, A.H, Nur A.A, dan Agus P.K. 2015. Karakteristik Habitat Preferensial Tarsius (Tarsius fuscus) di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Media Konservasi. 20(1). Hal: 1-8

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com