Chief Operating Officer Artotel Group, Eduard R. Pangkerego, tidak mengatakan apakah pihaknya akan mengurangi atau menambah sumber daya manusia (SDM) setelah akuisisi.
"Tapi kita akan lebih mengomposisikan tim kita dari sisi kita supaya saling sinergi dan saling dukung," katanya.
Ia menambahkan bahwa tujuan utama dari M&A adalah efisiensi dan profitabilitas untuk seluruh pihak. Selain itu, dari sisi karyawan juga lebih ada kepastian.
Pihaknya telah menyiapkan langkah untuk bertahan selama dua hingga tiga tahun ke depan karena diprediksi pemulihan akan terjadi pada 2024.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya bertahan dengan diam, namun juga sembari berkembang.
Baca juga:
Untuk diketahui, sejak awal tahun, Artotel Group telah mengakuisisi manajemen Kyriad Hotel Indonesia, pemegang lisensi brand Hotel Kyriad yang juga salah satu brand hotel milik Louvre Hotels Group asal Perancis.
Dengan demikian, pada akhir tahun 2021, Artotel Group telah mengelola 50 hotel.
Adapun akuisisi tersebut terjadi berkat investasi dan pendanaan Seri B dari Indies Capital Partners, perusahaan alternative asset manager di Asia Tenggara.
Dana tersebut juga digunakan untuk memperkuat infrastruktur utama yang berbasis teknologi.
Pendanaan Seri B juga didukung oleh Benson Capital, angel investor yang fokus terhadap industri kreatif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.