Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Lampu Pesawat Dimatikan Saat Lepas Landas

Kompas.com - 31/12/2021, 09:10 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lampu di dalam kabin pesawat umumnya dimatikan sebelum pesawat lepas landas atau takeoff, bahkan juga saat akan mendarat atau landing. 

Mungkin ada penumpang yang tidak nyaman ketika hal itu terjadi, terlebih biasanya terdapat sejumlah guncangan ketika pesawat hendak lepas landas dan mendarat. 

Lampu dimatikan dilakukan untuk menyelamatkan hidup para penumpang dan kru pesawat, dilansir oleh Kompas.com dari Reader’s Digest, Rabu (30/12/2021). 

Baca juga:

Hal tersebut bertujuan agar mata penumpang bisa melakukan penyesuaian lebih cepat saat terjadi evakuasi darurat.

Menurut Direktur Layanan Air Canada pada waktu itu, Alice Theriault, menjelaskan mata penumpang membutuhkan waktu beberapa saat untuk melakukan penyesuaian, khususnya jika ada perpindahan dari suasana kabin yang terang ke gelap. 

Penyesuaian ini berguna untuk fokus dan melihat tanda evakuasi. 

“Kami perlu memanfaatkan waktu dengan baik, bahkan dalam hitungan detik, saat terjadi keadaan darurat. Mematikan lampu adalah salah satu dari banyak langkah yang kami lakukan untuk memastikan keselamatan pelanggan," katanya. 

Ilustrasi Kabin PesawatUnplash/Alexander Schimmeck Ilustrasi Kabin Pesawat

Untuk diketahui, titik-titik yang terlihat ketika mata melakukan penyesuaian dari tempat terang ke gelap disebut dark adaptation (adaptasi gelap). 

Sedangkan, bintik-bintik kelabu yang terlihat seakan melayang di ruangan yang terang disebut floaters. 

Baca juga:

Evakuasi saat keadaan darurat bisa terhambat, apalagi ketika adaptasi penglihatan para penumpang membutuhkan waktu yang lama. Untuk diketahui, adanya adaptasi gelap membuat seseorang butuh 20-30 menit untuk dapat melihat secara optimal di tempat yang gelap. 

Semakin terang sebuah tempat, semakin lama waktu yang dibutuhkan mata untuk menyesuaikan.

Sehingga, alasan lampu pesawat dimatikan adalah agar bisa mempersingkat waktu adaptasi tersebut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com