Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Google Trends 2021, Minat Pariwisata di Indonesia Masih Tinggi

Kompas.com - 25/02/2022, 16:16 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Google baru saja merilis edisi keempat Year in Search 2021: Look back to move your business forward. Laporan ini salah satunya memuat penelusuran orang Indonesia di sektor pariwisata sepanjang tahun 2021, yang ternyata cukup tinggi.

Sebagai informasi, laporan ini memuat persentase, pertanyaan, dan perilaku konsumen Indonesia berdasarkan hasil penelusuran yang mereka lakukan di Google Search.

Kemudian, data Google Search yang digunakan dalam laporan ini diambil dari Google Trends dari periode September 2020 - Agustus 2021.

Baca juga:

Lantas, bagaimana perilaku pencarian orang Indonesia terhadap pariwisata pada tahun 2021?

Hasil menunjukkan bahwa permintaan di sektor perjalanan di Indonesia masih cukup besar.

Penelusuran terkait perjalanan tumbuh lebih pesat dibandingkan 2020, tetapi mengalami fluktuasi akibat situasi Covid-19. Konsumen terlihat semakin terbiasa dengan ketidakpastian saat melakukan perjalanan dan lebih cepat membuat keputusan.

Oleh karena itu, perjalanan domestik tumbuh pesat pada 2021, bahkan terkadang mencapai level sebelum pandemi.

Baca juga: Calendar of Event 2022 Kulon Progo, Ada Ratusan Kegiatan Pendukung Pariwisata

Tak hanya itu, permintaan perjalanan domestik tumbuh 30 persen year-on-year pada November 2021, bahkan telah mencapai level yang sama seperti Januari 2020 sebelum pandemi.

Minat pariwisata di Indonesia berdasarkan Google Search

Secara umum, terjadi peningkatan pada hampir semua aspek penelusuran pariwisata di Indonesia.

Penelusuran wisata untuk perjalanan domestik

Sebagian besar wisatawan memilih tujuan domestik yang nyaman dan mudah dijangkau, seperti kota-kota di Jawa, disertai perjalanan darat yang makin populer.

Seiring meningkatnya perjalanan wisata pada kuartal keempat di tahun 2021, beberapa daerah di Jawa Barat, Tengah, dan Timur menjadi destinasi dengan pertumbuhan tertinggi.

Daftar destinasi domestik paling populer

De?Ranch Lembang Lembang, Bandung (Dok. De?Ranch Lembang) De?Ranch Lembang Lembang, Bandung (Dok. De?Ranch Lembang)

Berikut daftar destinasi domestik terpopuler berdasarkan pertumbuhan jumlah pencarian, pada September 2021 - Desember 2021.

  1. Bandung
  2. Yogyakarta
  3. Cisarua
  4. Semarang
  5. Batu
  6. Surakarta
  7. Lembang
  8. Citereup
  9. Kuta
  10. Cirebon

Minat penelusuran untuk “wisata domestik” tumbuh persen, serta pencarian untuk “road trip keluarga” meningkat tiga kali lipat.

Ilustrasi staycation di hotel Shutterstock/anek.soowannaphoom Ilustrasi staycation di hotel

Setelah turun sampai 68 persen pada 2020, minat penelusuran untuk "sewa mobil lepas kunci" tumbuh 23 persen pada 2021.

Sementara itu, konsumen yang tidak ingin bepergian jauh lebih memilih aktivitas rekreasi yang dekat dari rumah dan relatif aman. Kegiatan yang sempat tren pada era pandemi terus bertumbuh pada tahun 2021, di antaranya tur virtual dan staycation.

Baca juga:

Banyak orang yang memilih untuk menjelajahi dunia secara virtual, dengan minat penelusuran untuk "tour virtual" tumbuh sampai 108 persen.

Kemudian, untuk minat pencarian terhadap "staycation" atau menginap di hotel dalam kota yang dekat dari rumah, tumbuh sampai 85 persen.

Selanjutnya, minat penelusuran untuk makan di mobil meningkat 47 persen karena banyak orang yang ingin makan di luar, tetapi tetap dengan rasa aman.

Terakhir, perpustakaan umum di ruang terbuka juga makin populer. Minat penelusuran masyarakat Indonesia untuk "taman baca" meningkat 60 persen.

Penelusuran wisata untuk perjalanan luar negeri

Dari laporan ini, diketahui jumlah pencarian untuk perjalanan luar negeri masih berada di bawah jumlah pencarian saat sebelum pandemi. Meski demikian, terdapat pertumbuhan kecil dan stabil yang terlihat di kuartal keempat tahun 2021.

Volume penelusuran orang Indonesia terkait destinasi perjalanan luar negeri teratas masih kurang dari satu persen volume penelusuran destinasi domestik.

Sebagai perbandingan, angka ini jauh lebih tinggi di India yaitu 6 persen, dan Singapura dengan 15 persen.

Baca juga: 10 Dokumen Penting yang Wajib Dibawa Saat Traveling ke Luar Negeri

Volume ini juga masih jauh lebih rendah dari level sebelum pandemi. Namun, ada pertumbuhan yang kecil tetapi stabil pada empat bulan terakhir 2021.

Selama bulan September-Desember 2021, orang Indonesia mulai mencari tahu syarat perjalanan luar negeri.

Ilustrasi perjalanan luar negeri di bandara. Pemerintah Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.FREEPIK/FABRIKASIMF Ilustrasi perjalanan luar negeri di bandara. Pemerintah Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.

Minat penelusuran untuk "syarat penerbangan" tumbuh sampai enam kali lipat.

Minat penelusuran untuk "karantina Indonesia" juga tumbuh tiga kali lipat. Sementara, minat penelusuran "syarat perjalanan" juga tumbuh tiga kali lipat.

Riset ini menunjukkan bahwa permintaan perjalanan luar negeri di kalangan wisatawan Asia Pasifik (APAC) masih sangat besar, dengan niat berwisata melonjak tiga kali lipat.

Baca juga: Alur Kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri via Udara, Darat, dan Laut Per Februari 2022

Tak hanya itu, mereka juga ingin memaksimalkan perjalanannya sebaik mungkin, dengan 81 persen responden dari Indonesia mengatakan mereka ingin jalan-jalan di luar negeri selama lima hari atau lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com