Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan Lemah, Uji Coba Bebas Karantina Dinilai Terburu-buru

Kompas.com - 08/03/2022, 11:06 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali telah berlaku sejak Senin (07/03/2022) dengan syarat tertentu.

Meski banyak pihak memandang kebijakan baru ini sebagai "angin segar" industri pariwisata, menurut Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari, uji coba bebas karantina dianggap terlalu terburu-buru dan regulasi yang ada belum konsisten.

"Saya ada beda pendapat. Ini disebut sebagai "uji coba", padahal data secara ilmiahnya berdasarkan epidemiologi belum lengkap. Saya melihat regulasi belum konsisten. Awalnya 14 (Maret) terus dimajuin jadi 7 Maret, padahal tidak ada itu yang namanya uji coba," jelas Azril kepada Kompas.com, Senin (07/03/2022).

Baca juga:

Katanya, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura yang sudah tidak lagi menerapkan karantina, tingkat vaksinasi di negara tersebut jauh lebih tinggi dan pengawasannya ketat.

"Saya khawatir pengawasan kita sangat lemah. Saya saja coba pergi ke daerah, balik dari daerah sudah tidak ditanyain antigen dan PCR. Nah, apa ini tidak bahaya?" ujarnya.

Azril mempertanyakan konsistensi dan pengawasan aturan protokol kesehatan yang masih lemah, sejauh pengalaman yang dirasakannya di beberapa tempat.

Selain itu, meski kasus positif Covid-19 sudah tidak separah sebelumnya, ia menilai jumlah kematian masih cukup tinggi.

"Menurut epidemiologi, banyak juga yang tidak sependapat. Banyak juga yang meninggal, orang tanpa gejala (OTG) juga masih banyak," ia menambahkan.

Untuk uji coba di wilayah Bali ini, Azril mengatakan bahwa provinsi tersebut sudah cukup siap dan mampu. Namun, untuk implementasi ke beberapa daerah lainnya, masih harus diperlukan pengkajian menyeluruh.

Apalagi jika aturan ini disusul dengan aturan lainnya, seperti meniadakan tes PCR.

"Kan katanya keselamatan rakyat itu yang paling penting. Jadi kalau protokol kesehatan sudah aman, baru fokus pariwisata. Bereskan masalah yang lebih penting dulu," lanjutnya.

Iajuga menyayangkan kebijakan yang seolah tidak fokus terhadap peningkatan wisatawan domestik.

"Kenapa terlalu kepada wisman, kenapa tidak perkuat jumlah wisatawan domestik (wisdom)? Untuk lokal saja masih berantakan, gimana ke luar?" katanya.

Meski demikian, Azril mengakui ada beberapa daerah yang memang sudah cukup disiplin terhadap aturan protokol kesehatan. Namun, masih banyak pula yang lalai dalam protokol kesehatan. Misalnya, tidak disiplin dalam menggunakan PeduliLindungi, tidak mengecek hasil tes, dan lain sebagainya.

Baca juga: 7 Kafe di Kintamani Bali dengan Panorama Gunung Indah, Cocok buat Foto

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com