Sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Minggu, pembangunan patung ini diketahui mulai digagas sejak tahun 1989.
Saat itu, seniman Nyoman Nuarta menggagasnya bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka.
Kemudian, proyek ini disetujui oleh Presiden Soeharto pada tahun 1990.
Joop Ave melakukan ground breaking atau peletakan batu pertama pada 1997, meski kemudian terpaan krisis dan keuangan membuat Nyoman harus menjualnya kepada PT Alam Sutera Realty Tbk.
Lalu, pada 2013 baru dimulai kembali peletakan batu pertama patung yang sekarang ini berdiri lengkap. Sampai kemudian, akhirnya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 22 September 2018.
Nyoman Nuarta mengatakan, pembangunannya memakan waktu yang lama. Orang-orang yang bekerja bersamanya awalnya masih kecil-kecil namun kini rambutnya sudah mulai memutih.
Patung sebelumnya, yaitu setengah badan Wisnu, tetap dibiarkan di tempat semula yakni Plaza Wisnu.
Baca juga: Hari Ini Patung Garuda Wisnu Kencana Dipasupati dan Pemasangan Mahkota
Patung berbahan baku logam tembaga ini dikerjakan dengan teknik cor las.
Total tembaga yang digunakan adalah seluas 25.000 meter persegi, sehingga patung ini menjadi patung tembaga terbesar di dunia.
Selain itu, permukaan patung juga dilapisi kuningan. Menurut Nyoman Nuarta sebagai desainer, tembaga mudah bergerak sehingga setelah terbentuk. Pihaknya memperkuatnya dengan kuningan.
"Dari pengalaman para seniman untuk patung yang besar paling mudah dan paling tahan dipakai dengan bahan tembaga," ujar Nyoman Nuarta pada Kompas.com, Kamis (9/8/2018).
Baca juga: