KOMPAS.com - Jelang bulan Ramadhan tahun 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah, mengizinkan masyarakat menggelar tradisi Padusan di sejumlah obyek wisata air. Syaratnya, menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana.
"Tahun ini di Boyolali untuk pelaksanaan Padusan di obyek wisata, tidak ditutup. Artinya obyek wisata air tetap dibuka untuk Padusan," kata Supana saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/3/2022).
Kendati demikian, ritual atau prosesi Padusan yang biasanya diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten, misalnya berupa kirab, tahun ini ditiadakan.
"Ritual yang menyertakan warga, Mas dan Mbak Duta Wisata Boyolali, dan lainnya ditiadakan untuk antisipasi kerumunan. Terkait hiburan di destinasi wisata menyangkut Padusan juga kami tiadakan, jadi tidak ada musik ataupun hiburan di tempat-tempat Padusan," tambahnya.
Baca juga:
Menurutnya, Padusan bagi masyarakat Boyolali sendiri sudah merupakan tradisi rutin yang diadakan tahun demi tahun. Setiap menjelang puasa, banyak dari masyarakat yang melakukan Padusan.
Supana menjelaskan, dari sisi filosofi bagi masyarakat Boyolali atau Jawa secara umum, mereka meyakini bahwa pembersihan diri secara fisik maupun lahir batin saat memasuki bulan suci Ramadhan dilakukan dengan Padusan.
Adapun Padusan berasal dari bahasa Jawa adus yang artinya adalah "mandi". Biasanya, Padusan dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.
Supana menegaskan, obyek-obyek wisata air yang dibuka untuk tradisi Padusan di Boyolali, harus benar-benar mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes).
"Kami sudah membuat surat edaran kepada semua pengelola obyek wisata air, ketentuannya di antaranya para pengelola destinasi harus memastikan mereka melakukan prokes ketat," ujar dia.
Mulai dari cuci tangan, menggunakan hand sanitizer, pengecekan suhu, hingga pemakaian masker.
Selain itu, ia menambahkan, ketentuan kapasitas pengunjung hanya diizinkan 50 persen sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di wilayah itu.
Baca juga: 5 Aktivitas Wisata di Merapi Garden Boyolali, Foto-foto sampai Ngopi
"Jika terjadi lonjakan pengunjung atau overload, pengelola wajib memberlakukan pembatasan atau durasi waktu bagi pengunjung," tegasnya.
Syarat lainnya, tempat wisata wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Lalu, anak berusia di bawah 12 tahun juga harus ditemani oleh orangtuanya.
Lebih lanjut, Supana mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait. Misalnya, Satgas Covid-19 untuk penataan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Pihaknya juga bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk mengadakan tes swab secara acak di tempat wisata.
Baca juga:
Daerah Boyolali diketahui memiliki sejumlah umbul atau tempat wisata air yang dapat menjadi pemandian bagi warga, termasuk yang ingin melaksanakan Padusan.
Supana menyebutkan, tempat yang ramai oleh pengunjung, di antaranya Umbul Pengging, Umbul Ngabean tempat siraman dalam, dan Umbul Sungsang.
"Ada juga obyek wisata Bale Rantjah di Sawit yang memiliki kolam renang eksotis, pengunjungnya di sana lumayan banyak," kata dia.
Ada pula Umbul Tlatar dan Waduk Kedung Ombo, yang banyak didatangi oleh masyarakat sebagai salah satu tempat saat Padusan.
Sebagai informasi, tradisi Padusan diperkirakan akan berlangsung pada 31 Maret dan 1 April 2022.
Baca juga: