Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boyolali Izinkan Padusan Jelang Ramadhan di Obyek Wisata Air, Ini Syaratnya

Kompas.com - 30/03/2022, 18:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang bulan Ramadhan tahun 2022, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Jawa Tengah, mengizinkan masyarakat menggelar tradisi Padusan di sejumlah obyek wisata air. Syaratnya, menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana.

"Tahun ini di Boyolali untuk pelaksanaan Padusan di obyek wisata, tidak ditutup. Artinya obyek wisata air tetap dibuka untuk Padusan," kata Supana saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Kendati demikian, ritual atau prosesi Padusan yang biasanya diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten, misalnya berupa kirab, tahun ini ditiadakan.

"Ritual yang menyertakan warga, Mas dan Mbak Duta Wisata Boyolali, dan lainnya ditiadakan untuk antisipasi kerumunan. Terkait hiburan di destinasi wisata menyangkut Padusan juga kami tiadakan, jadi tidak ada musik ataupun hiburan di tempat-tempat Padusan," tambahnya.

Baca juga:

Menurutnya, Padusan bagi masyarakat Boyolali sendiri sudah merupakan tradisi rutin yang diadakan tahun demi tahun. Setiap menjelang puasa, banyak dari masyarakat yang melakukan Padusan.

 

Supana menjelaskan, dari sisi filosofi bagi masyarakat Boyolali atau Jawa secara umum, mereka meyakini bahwa pembersihan diri secara fisik maupun lahir batin saat memasuki bulan suci Ramadhan dilakukan dengan Padusan.

Adapun Padusan berasal dari bahasa Jawa adus yang artinya adalah "mandi". Biasanya, Padusan dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.

Ketentuan pelaksanaan protokol kesehatan saat Padusan

Umbul Pengging Boyolali, salah satunya Umbul Ngabean.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Umbul Pengging Boyolali, salah satunya Umbul Ngabean.

Supana menegaskan, obyek-obyek wisata air yang dibuka untuk tradisi Padusan di Boyolali, harus benar-benar mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes).

"Kami sudah membuat surat edaran kepada semua pengelola obyek wisata air, ketentuannya di antaranya para pengelola destinasi harus memastikan mereka melakukan prokes ketat," ujar dia.

Mulai dari cuci tangan, menggunakan hand sanitizer, pengecekan suhu, hingga pemakaian masker.

Selain itu, ia menambahkan, ketentuan kapasitas pengunjung hanya diizinkan 50 persen sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di wilayah itu.

Baca juga: 5 Aktivitas Wisata di Merapi Garden Boyolali, Foto-foto sampai Ngopi

Umbul Ngabean yang merupakan pemandian paling timur di Umbul Pengging Boyolali.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Ngabean yang merupakan pemandian paling timur di Umbul Pengging Boyolali.

"Jika terjadi lonjakan pengunjung atau overload, pengelola wajib memberlakukan pembatasan atau durasi waktu bagi pengunjung," tegasnya.

Syarat lainnya, tempat wisata wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Lalu, anak berusia di bawah 12 tahun juga harus ditemani oleh orangtuanya.

Lebih lanjut, Supana mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait. Misalnya, Satgas Covid-19 untuk penataan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Pihaknya juga bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk mengadakan tes swab secara acak di tempat wisata.

Baca juga:

Tempat-tempat untuk Padusan yang diminati di Boyolali

Daerah Boyolali diketahui memiliki sejumlah umbul atau tempat wisata air yang dapat menjadi pemandian bagi warga, termasuk yang ingin melaksanakan Padusan.

Supana menyebutkan, tempat yang ramai oleh pengunjung, di antaranya Umbul Pengging, Umbul Ngabean tempat siraman dalam, dan Umbul Sungsang.

"Ada juga obyek wisata Bale Rantjah di Sawit yang memiliki kolam renang eksotis, pengunjungnya di sana lumayan banyak," kata dia.

Ada pula Umbul Tlatar dan Waduk Kedung Ombo, yang banyak didatangi oleh masyarakat sebagai salah satu tempat saat Padusan.

Sebagai informasi, tradisi Padusan diperkirakan akan berlangsung pada 31 Maret dan 1 April 2022.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com