Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Masjid Unik di Jakarta, Ada yang Mirip Taj Mahal dan Kelenteng

Kompas.com - 01/04/2022, 18:05 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid juga bisa dijadikan tempat wisata religi.

Beberapa masjid di Indonesia memiliki nilai sejarah dan desain bangunan yang unik.

Muslim di Jakarta bisa mengunjungi sejumlah masjid dengan arsitektur unik. Selain beribadah, mereka juga bisa mengetahui nilai sejarah dari bangunannya.

Baca juga: 8 Masjid Bandung yang Unik, Cocok untuk Wisata Religi

1. Masjid Istiqlal

Tampilan baru Masjid Istiqlal usai direnovasi, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Renovasi ini merupakan yang pertama sejak 42 tahun lalu, dengan memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah sekaligus memperhatikan aspek arsitektur, seni, hingga estetika.BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN Tampilan baru Masjid Istiqlal usai direnovasi, Jakarta, Kamis (7/1/2021). Renovasi ini merupakan yang pertama sejak 42 tahun lalu, dengan memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah sekaligus memperhatikan aspek arsitektur, seni, hingga estetika.

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Jakarta tanpa menyambangi Masjid Istiqlal. Tempat ibadah di Jakarta Pusat ini merupakan salah satu situs cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Masjid Istiqlal juga menjadi saksi sejarah perkembangan Ibu kota. Menariknya, arsitekt Masjid Istiqlal ternyata Friedrich Silaban yang beragama Kristen Protestan, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (22/02/2021).

Friedrich memasukkan banyak simbol yang berkaitan dengan Islam dan kemerdekaan Indonesia di desain masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

Kubah masjid, misalnya, berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, yakni 1945. Selain itu, ada ayat kursi yang melingkari kubah tersebut.

Masjid Istiqlal ditopang 12 tiang, sesuai tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1961. Lalu, total ada lima lantai di Masjid Istiqlal yang melambangkan lima rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila.

Kemudian, terdapat menara setinggi 6.666 sentimeter di bagian luar masjid. Angka itu merupakan keseluruhan jumlah ayat dalam Al-Qur'an.

Alamat Masjid Istiqlal di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, berdekatan dengan Gereja Katedral. 

Baca juga: 6 Fakta Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Terbesar di Asia Tenggara

2. Masjid Ramlie Musofa

Masjid Ramlie Musofa di kawasan Sunter, Jakarta Utara, yang arsitekturnya menyerupai bangunan Taj Mahal di India.KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Masjid Ramlie Musofa di kawasan Sunter, Jakarta Utara, yang arsitekturnya menyerupai bangunan Taj Mahal di India.

Desain bangunan Masjid Ramlie Musofa menyerupai Taj Mahal di India, seperti dikutip dari Tribun News, Minggu (25/4/2021). Lokasinya berada di Jalan Danau Sunter Raya, Sunter Agung, Jakarta Utara tepatnya di seberang Waduk Sunter

Pendirinya adalah Haji Ramli Rasidin yang merupakan seorang mualaf. Bangunan masjid terinspirasi dari Taj Mahal karena sang pendiri ingin masjid ini juga menjadi lambang cinta umat Islam kepada Allah SWT, agama, dan keluarga.

Nama masjid Ramlie Musofa diambil dari singkatan nama sang pemilik yakni Ramli, istrinya Lie, dan anak-anaknya, yaitu Muhammad, Sofian, dan Fabian.

Masjid ini diresmikan pada tahun 2016. Bangunan masjid tinggi menjulang dengan sebagian besar berwarna putih.

Terdapat kubah di bagian atas masjid bertuliskan Masjid Ramlie Musofa. Menariknya, tulisan nama masjid terdiri dari dua bahasa, yakni Indonesia dan Mandarin dengan warna emas.

Baca juga: 15 Masjid-masjid Unik di Indonesia, Ada Bentuk Kapal

3. Masjid Babah Alun

Tampilan Masjid Babah Alun di Tol Desari, Cilandak, yang diresmikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah di Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Kamis (20/8/2020) 
ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan Tampilan Masjid Babah Alun di Tol Desari, Cilandak, yang diresmikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah di Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Kamis (20/8/2020)

Masjid Babah Alun erat kaitannya dengan sang pendiri, yakni Jusuf Hamka, atau akrab disapa Babah Alun, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Jusuf Hamka merupakan seorang mualaf yang memiliki nama asli Joseph Alun. Ia berprofesi sebagai pengusaha ini mempunyai cita-cita ingin membangun 1.000 Masjid Babah Alun.

Setiap arsitektur masjid yang dibangun oleh pria keturunan Tionghoa ini merupakan bentuk akulturasi budaya China, Islam, dan Betawi.

Budaya Tionghoa tercermin dari warna merah dan emas bangunan masjid, lalu desain kubah, tiang penyangga masjid, serta pintu lengkung menyerupai gerbang di Kuil Shaolin (Kong Liong).

Selanjutnya, sentuhan Islam terlihat di atap dan kubah yang berwarna hijau, serta tulisan Arab. Adapun budaya Betawi terlihat di pagar yang mengitari lantai atas masjid.

Salah satu lokasi Masjid Babah Alun adalah di pinggiran Tol Depok-Antasari (Desari).

Baca juga: 10 Masjid Terindah di Dunia yang Wajib Dikunjungi

4. Masjid Cut Meutia

Umat Muslim menunaikan shalat Jumat di Masjid Cut Meutia, Kec. Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (5/6/2020). MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 42 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Salat Jumat dan Jemaah untuk Mencegah Penularan Pandemi Covid-19. Fatwa memperbolehkan salat dengan merenggangkan saf untuk mencegah penularan covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Umat Muslim menunaikan shalat Jumat di Masjid Cut Meutia, Kec. Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (5/6/2020). MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 42 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Salat Jumat dan Jemaah untuk Mencegah Penularan Pandemi Covid-19. Fatwa memperbolehkan salat dengan merenggangkan saf untuk mencegah penularan covid-19.

Sebelum menjadi tempat ibadah bagi umat Islam, bangunan Masjid Cut Meutia adalah gedung milik pemerintahan kolonial Belanda, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (20/7/2015).

Pada masa kolonial, bangunan masjid pernah menjadi kantor perusahaan pengembang milik Belanda, kantor pos milik Belanda, kantor Jawatan Kereta Api Belanda, dan Kantor Angkatan Laut Jepang.

Setelah masa kemerdekaan Indonesia, masjid yang bisa menampung sekitar 3.000 jemaah ini pernah menjadi kantor urusan perumahan, kantor urusan agama, hingga Sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Barulah, pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin, gedung itu dihibahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelum resmi dijadikan masjid, gedung ini hampir diruntuhkan karena dianggap tidak berfungsi.

Namun, atas usulan Jenderal AH Nasution, gedung ini tidak jadi dirobohkan, tetapi dijadikan tempat ibadah bagi semua pemeluk agama. Karena umat Islam banyak yang beribadah di tempat ini, maka gedung tersebut diusulkan sebagai masjid.

Desain bangunan asli Belanda masih tetap dipertahankan hingga saat ini. Nama Cut Meutia diambil dari nama jalan tempat masjid itu berdiri, yakni Jalan Cut Mutiah, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Masjid Raya Sumatera Barat Menang Penghargaan Internasional

5. Masjid At-Tin

Masjid At-tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. Foto diambil pada Selasa (13/4/2021). KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Masjid At-tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur. Foto diambil pada Selasa (13/4/2021).

Masjid At-Tin berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Keunikan dari bangunan masjid ini adalah arstitektur khas Turki, seperti dilaporkan oleh Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Tiang-tiang menjulang menopang bangunan utama masjid. Ornamen-ornamen geometris mengelilingi dinding, sekaligus semakin mempertegas kemegahan masjid.

Masjid At-Tin dibangun di tanah seluas 70.000 meter persegi dan diresmikan pada 26 Desember 1999.

Pembangunan Masjid At-Tin digagas oleh keluarga Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Saat itu, istri Soeharto, Raden Ayu Siti Hartinah alias Tien Soeharto, mempunyai keinginan mendirikan sebuah masjid.

Setelah Ibu Tien wafat, anak-anaknya merealisasikan impian ibunya tersebut. Masjid At-Tin mampu menampung hingga 25.850 jamaah.

Baca juga: Unik, 5 Masjid dengan Arsitektur Tionghoa di Indonesia

6. Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC)

Kawasan Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara.Dok. encyclopedia.jakarta-tourism.go.id Kawasan Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Raya JIC menjadi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Jumat (7/5/2021), lokasi tersebut memiliki cerita tersendiri.

Puluhan tahun lalu, kawasan tersebut merupakan lokalisasi Kramat Tunggak yang disebut sebagai prostitusi terbesar di Asia Tenggara pada era 1970-1999. Namun, Kramat Tunggak secara resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 31 Desember 1999.

Selanjutnya, Gubernur DKI kala itu, Sutiyoso, mengumukakan ide pendirian Jakarta Islamic Centre, yang didiskusikan bersama berbagai elemen masyarakat pada 2001.

Masjid Raya JIC mempunyai atap berwarna hijau. Dalam pembangunannya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan studi komparasi ke Islamic Centre di Mesir, Iran, Inggris, dan Perancis.

Masjid ini berlokasi di Jalan Kramat Jaya Raya Nomor 1, Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. 

Baca juga: Ini Masjid Tertua di Yogyakarta, Penuh Makna Filosofis dan Historis

7. Masjid Agung Al Azhar

Masjid ini mempunyai nilai sejarah karena didirikan atas usaha empat belas tokoh Partai Masyumi.

Dilansir dari laman Dunia Masjid, dulunya masjid ini bernama Masjid Agung Kebayoran.

Perubahan nama terjadi pada era 1960-an saat Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Mahmut Shaltut berkunjung ke masjid. Ia disebut terkesan dengan kemegahan bangunannya.

Masjid tersebut dikukuhkan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sebagai salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan Kota Jakarta. Tak hanya itu, pada tanggai 19 Agustus 1993, masjid ini dijadikan cagar budaya nasional.

Secara keseluruhan, bangunan masjid terdiri dari dua lantai. Lantai bawah adalah ruang serbaguna yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan atau resepsi pernikahan, kemudian lantai dua digunakan sebagai ruangan utama. 

Seluruh bangunan masjid berwarna putih yang menyimbolkan kesucian.

Masjid ini berada di Jalan Sisingamangaraja Nomor 1, RT.2/RW.1, Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ada Masjid Istiqlal di Bosnia, Hadiah dari Presiden Soeharto

8. Masjid Raya KH Hasyim Asyari

Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Jakarta Barat.Dok. jakarta-tourism.go.id Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Jakarta Barat.

Masjid Raya KH Hasyim Asyari diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 15 April 2017. Bangunan tempat ibadah umat Islam ini memiliki gaya asitektur yang menarik.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (19/4/2021), masjid yang terletak di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, ini kental akan sentuhan budaya Betawi.

Bangunan masjid menyerupai desain rumah bapang khas Betawi dengan atap bangunan berbentuk segitiga.

Nuansa Betawi semakin kuat dengan adanya ornamen gigi balang dan pagar langkan. Di sisi lain, ada lima menara yang melambangkan Rukun Islam.

Bangunan Masjid Raya KH Hasyim Asyari berdiri di atas tanah seluas 2,4 hektare.

Baca juga: Sejarah Hagia Sophia, Perjalanan Kembali Menjadi Masjid

9. Masjid Al-Munada Darussalam Baiturrahman

Masjid Al-Munada Darussalam Baiturrahman terletak di Jalan Casablanca, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Masjid ini dikenal masyarakat sebagai Masjid Perahu.

Bukan tanpa sebab, dilansir Tribun News, Senin (13/6/2016), sebutan itu melekat karena terdapat bangunan menyerupai perahu tepat di samping Masjid Al-Munada Darussalam Baiturrahman. Bangunan itu difungsikan sebagai toilet dan tempat wudhu.

Masjid Al-Munada Darussalam Baiturrahman didirikan oleh KH Abdurrahman Massum sekitar awal tahun 1960. Hal menarik lainnya, perpustakaan masjid ini menyimpan Al-Qur'an raksasa berukuran dua meter kali satu setengah meter yang dikelilingi lebih dari 15 batu giok.

Masjid unik ini tersembunyi di belakang dua menara Apartemen Casablanca.

Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak, Peninggalan Kesultanan Demak yang Penuh Makna

10. Masjid Lautze

Masjid Lautze tidak hanya unik karena memiliki arsitektur khas bangunan Tionghoa, tetapi juga karena terdapat beberapa potong ayat Al-Qur'an yang ditulis dalam bahasa Arab, bahasa Mandarin, dan bahasa Indonesia, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Masjid Lautze tidak hanya unik karena memiliki arsitektur khas bangunan Tionghoa, tetapi juga karena terdapat beberapa potong ayat Al-Qur'an yang ditulis dalam bahasa Arab, bahasa Mandarin, dan bahasa Indonesia, Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).

Masjid yang menarik untuk dikunjungi selanjutnya yaitu Masjid Lautze. Bangunan tempat ibadah umat Islam ini berupa ruko empat lantai di kompleks ruko di  Jalan Lautze, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Rabu (22/1/2020), Masjid Lautze didirikan oleh Yayasan Haji Karim Oei milik tokoh nasional keturunan Tionghoa pada tahun 1991. Bangunan masjid memiliki gaya arsitektur khas Tioghoa, sekilas mirip sebuah kelenteng.

Cat merah, kuning, dan hijau mendominasi bagunan Masjid Lautze.

Adapun empat lantai yang ada di masjid tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lantai satu merupakan tempat ibadah khusus perempuan, lantai dua sebagai tempat ibadah khusus pria, lantai tiga sebagai aula pertemuan, dan lantai empat merupakan kantor pengurus masjid.

Baca juga: Masjid Istiqlal akan Dikembangkan Sebagai Wisata Halal

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com