Jika Hari Paskah identik dengan telur dan lonceng paskah, maka lain halnya dengan Jerman. Mengutip dari Standard.co.uk oleh Kompas.com (2/4/2021), perayaan Paskah di Jerman identik dengan api unggun.
Jumat Agung dan Senin Paskah merupakan hari libur nasional di Jerman. Biasanya, masyarakat merayakannya dengan menyalakan api unggun saat matahari terbenam pada Sabtu Suci.
Di beberapa tempat, api unggun paskah (osterfeuer) diubah menjadi festival mini yang menyerupai pasar malam.
Baca juga: Sejarah Pohon Natal, Bermula di Jerman pada Abad Pertengahan
Sementara komunitas lain merayakan Paskah dengan memasukkan jerami besar ke dalam roda kayu, kemudian membakarnya dan menggulungnya menuruni bukit yang dikenal sebagai osterrad.
Selain itu, Paskah di Jerman dirayakan dengan tradisi mendekorasi pohon Paskah dan melukis telur dengan tangan, atau dikenal sebagai ostereierbaum.
Perayaan Paskah di Italia merupakan hari libur besar kedua setelah Natal yang menggambarkan arti penting Paskah bagi warga Italia. Selain itu, La Pasquetta atau Senin setelah Minggu Paskah juga merupakan hari libur umum di seluruh negeri.
Mengutip dari Trip Savvy, pada Jumat Agung, Paus merayakan Via Crucis ditandai dengan keberadaan salib besar dan nyala obor yang menerangi langit.
Kemudian, misa Paskah diadakan di setiap gereja di Italia. Pelaksanaan misa Paskah paling besar berada di Basilika Santo Petrus yang dipimpin langsung oleh Paus.
Di sejumlah gereja, perayaan Jumat Agung dan Minggu Paskah dilakukan dengan mengarak patung Bunda Maria dan Yesus Kristus keliling kota atau dipajang di alun-alun (piazza). Peserta parade mengenakan kostum kuno tradisional meramaikan acara tersebut.
Sejumlah kota di Italia juga menggelar perayaan Paskah, salah satunya di Florence. Perayaan Paskah di Florence dilakukan dengan Scoppio del Carro.
Baca juga: Alasan Kenapa Menara Pisa di Italia Miring
Gerobak besar peninggalan abad ke-18 yang sudah dihias, diarak keliling Florence oleh dua ekor lembu putih. Arakan gerobak itu menuju Basilika di Santa Maria del Fiore yang bersejarah.
Setelah misa, uskup agung mengirimkan roket berbentuk merpati ke dalam kereta yang dipenuhi kembang api sehingga menciptakan pertunjukan yang spektakuler. Scoppio del Carro diramaikan dengan iringan parade berkostum abad pertengahan.
Perayaan Paskah di Filipina cukup mengerikan. Mengutip dari Standard.co.uk dalam Kompas.com (2/4/2021), diadakan pemeragaan ulang kisah penyaliban Yesus Kristus atau dikenal sebagai Ritus Prapaskah San Pedro Cutud.
Biasanya, ribuan orang akan menyaksikan peragaan yang diadakan di Provinsi Pampanga itu. Umat Katolik yang taat di Filipina akan secara sukarela "disalib" pada hari Jumat Agung untuk menghidupkan kembali penderitaan Yesus.
Umat yang bersedia akan dipaku diatas kayu salib dengan paku berukuran panjang dua inchi di bagian telapak tangan dan kaki oleh orang-orang berpakaian seperti perwira Romawi. Mereka akan diturunkan dari salib setelah merasa dosa-dosanya telah ditebus.
Baca juga: 42 Ucapan Selamat Paskah untuk Kerabat dan Saudara Terkasih
Praktik mengerikan tersebut diyakini sudah ada sejak 1950-an. Namun demikian, pihak gereja tidak menyetujui keberadaan peragaan Ritus Prapaskah San Pedro Cutud.
Australia juga memilik tradisi unik perayaan Paskah sekaligus kampanye melestarikan hewan bilby, hewan khas Australia.
Mengutip dari Readers Digest, bilby adalah hewan khas Australia yang terancam punah. Oleh sebab itu pada 1991, organisasi nirlaba Rabbit-Free Australia meluncurkan kampanye untuk mengganti cokelat bentuk kelinci dengan bilby.
Perajin permen membuat cokelat dan permen berbentuk bilby untuk merayakan Paskah, sekaligus upaya menyelamatkan hewan tersebut. Sebagian dari hasil penjualan digunakan untuk organisasi konservasi seperti Save the Bilby Fund.