Ia menjelaskan, Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) Jeddah mengumumkan bahwa jemaah haji diperbolehkan membawa lima liter air Zamzam saat kembali ke negaranya dengan mekanisme yang harus ditepati.
"Mekanisme ini kami ambil untuk memudahkan jemaah haji Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Barang Jemaah Haji Tertinggal di Masjid Nabawi?
Edayanti berharap, jemaah haji Indonesia dapat mematuhi aturan yang diberlakukan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA).
View this post on Instagram
Ia menjelaskan, proses penimbangan dan pemeriksaan bagasi jemaah akan dilakukan dua hari sebelum keberangkatan ke Bandara Jeddah.
Pemeriksaan tersebut, kata Edayanti, untuk memastikan berat maksimal koper bagasi sesuai ketentuan, yaitu maksimal 32 kg, dan tidak ada barang yang dilarang, termasuk air Zamzam.
“Koper bagasi dikumpulkan dua hari sebelum penerbangan. Barang bagasi maksimal 32 kg per jemaah,” ujarnya.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Furoda Dideportasi karena Tidak Resmi, Hati-hati Pilih Jasa Travel Haji
Bersamaan dengan proses tersebut, dilakukan juga proses city check in baik orang maupun barang, sehingga jamaah haji Indonesia tidak perlu lagi melakukan check in di bandara.
Jemaah bisa langsung mendapatkan bukti bagasi atau claim tag dan boarding pass. Dengan aturan ini, para jemaah pun bisa lebih mudah waktu kepulangan.
"Mereka bisa langsung proses imigrasi dan menuju ruang tunggu," pungkasnya.
Baca juga: Jemaah Haji Furoda Batal Berangkat, Bagaimana Pencegahan di Kemudian Hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.