Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Goa Pindul di Gunungkidul, Lihat Stalagmit dan Stalaktit Indah

Kompas.com - 25/08/2022, 07:53 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak hanya memiliki beragam wisata menarik di pusat kota, tetapi juga wisata alam yang tersebar di sejumlah kabupaten, salah satunya Goa Pindul

Goa Pindul merupakan obyek wisata yang berada di Dusun Gelaran 2, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Lokasinya sekitar 42 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam 20 menit. 

Baca juga:

Goa Pindul dikenal karena aktivitas cave tubing atau susur goa yang yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung, kemudian ikut mengikuti aliran sungai bawah tanah di dalam goa.

Ada beberapa operator wisata yang di kawaan Goa Pindul, salah satunya Wirawisata Goa Pindul, yang dikelola karang taruna setempat dan CSR PT BCA.

Sebagai gambaran, paket wisata susur Goa Pindul (Cave Tubing Pindul) dari Wirawisata, biayanya dibanderol Rp 50.000 per orang.

"Di sini ada beberapa paket wisata, susur Goa Pindul saja Rp 50.000, river tubing Oya Rp 60.000, dan lainnya. Tapi yang paling favorit itu susur Goa Pindul," jelas pemandu wisata di operator Wirawisata Goa Pindul, Sugito, kepada Kompas.com, Jumat (19/08/2022).

Baca juga: Harga Paket Wisata Goa Pindul, Susur Tiga Goa Mulai Rp 150.000

Biaya ini sudah termasuk sewa ban besar yang sudah dimodifikasi menjadi rakit, pelampung, serta pemandu.

Adapun Wirawisata Goa Pindul sendiri merupakan satu dari dua pelopor operator wisata di kawasan Goa Pindul, yang sudah berdiri sejak 2010 lalu.

Persiapan susur goa

Kompas.com sempat mencoba aktivitas susur goa belum lama ini.

Sebelum mulai menyusuri goa, pengunjung bisa berganti pakaian dan menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa saat berpetualang.

Barang-barang yang sekiranya berharga dan tidak perlu dibawa, seperti perhiasan, bisa dititipkan di basecamp pendopo. 

Baca juga: 18 Wisata Pantai di Jogja Wilayah Gunungkidul yang Paling Terkenal

Sedikit tips, jika ingin membawa ponsel, kamu bisa menyimpannya di dalam kantong plastik khusus yang sudah dilengkapi tali untuk dikalungkan.

Dengan demikian, ponselmu akan tetap terjaga dan terhindar dari basah ataupun risiko tenggelam.

Pintu masuk wisata Goa Pindul di Gunungkidul, Yogyakarta.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pintu masuk wisata Goa Pindul di Gunungkidul, Yogyakarta.

Jika belum punya kantongnya, kamu bisa membeli kantong yang dijajakan oleh penjual di sekitar basecamp dengan harga Rp 15.000 per buah.

Baca juga: Hindari Praktik Calo di Goa Pindul, Pemandu Wisata Sarankan Hal Ini 

Adapun bagi yang malas membawa kamera sendiri, bisa memanfaatkan jasa fotografer profesional dari operator, dengan biaya Rp 100.000 per rombongan.

Selain lebih aman, kamu juga bisa mendapatkan hasil foto yang bagus dan berkualitas, serta tersimpan rapi dalam file.

 

Menyusuri Goa Pindul

Dari markas atau basecamp operator Wirawisata, peserta jelajah goa diajak berjalan kaki 150 meter atau sekitar 5 menit untuk menuju pintu masuk Goa Pindul.

Wisata Goa Pindul di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Wisata Goa Pindul di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Sebelum pintu masuk Goa Pindul, pemandu akan memberikan penjelasan mengenai cara duduk di ban dan memberikan pengarahan lainnya.

Baca juga: Pantai Ngrenehan Gunungkidul, Wisata Sambil Makan Seafood Murah

Ban-ban besar yang kami gunakan adalah hasil dimodifikasi dengan cara menambah tali melintang di tengah dan di sekitar ban.

Dengan tali yang melintang, ban itu dapat kita duduki dan digunakan seperti rakit.

Setelah pintu masuk bertuliskan "Goa Pindul", pengunjung menuruni beberapa tangga untuk tiba di sungai, lalu duduk di tengah-tengah ban.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Perjalanan menyusuri sungai bawah tanah di dalam Goa Pindul ditempuh dalam waktu 45 menit hingga satu jam.

"Rutenya 350 meter, ditempuh dalam waktu 45 menit sampai satu jam. Kita akan melewati tiga zona, yaitu zona terang, remang-remang, dan gelap. Paling dalam sungainya sampai 9 meter," jelas Sugito. 

Selain Sugito, terdapat tiga orang pemandu wisata lainnya yang menemani rombongan. 

Jalur masuk wisata Goa Pindul di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Jalur masuk wisata Goa Pindul di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta.

Setelah duduk rapi, pengunjung dapat saling memegang tali yang ada di sisi ban.

Ban-ban ini pun terbentuk menjadi rangkaian ”donat” panjang yang mengapung di sungai.

Sungainya sendiri tidak memiliki arus, sehingga pengunjung hanya perlu duduk santai dan mengikuti arah pergerakan ban yang sudah lebih dulu bergerak. 

Baca juga: 5 Wisata Gunungkidul Lantai Dua, Indahnya Alam Perbukitan

Pemandu wisata kemudian menarik rangkaian ban menuju mulut goa. Dari mulut goa, sudah nampak stalagmit dan stalagtit indah yang memenuhi dinding goa.

Menurut Sugito, beberapa di antaranya masih aktif, artinya masih dapat terus bertumbuh menjadi lebih panjang. 

Seperti yang sudah dijelaskan, semakin dalam masuk ke dalam goa, cahayanya akan semakin gelap karena mulai memasuki zona gelap.

 

Legenda di Goa Pindul

Wisata Goa Pindul di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Wisata Goa Pindul di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Di tengah-tengah perjalanan, tidak hanya keindahan bebatuan yang membuat decak kagum, tetapi terlihat juga aktivitas ratusan kelelawar di atap goa.

Sebagian dari kelelawar tersebut berterbangan, sementara sebagian lainnya nampak hanya berdiam diri. Menurut penjelasan Sugito, banyak dari mereka yang sedang tidur maupun berkembang biak di sana. 

Baca juga: Wisata Stone Park Turunan Gunungkidul, Indahnya Sunrise di Atas Lautan Awan

Selain melihat kelelawar, keunikan Goa Pindul adalah karena adanya legenda yang menarik.

Kata Sugito, penduduk setempat meyakini adanya batu lonjong menjulang ke atas yang konon jika dipegang oleh laki-laki, bisa membuatnya jadi perkasa. 

Sementara, ada juga bagian atap goa yang terus meneteskan air. Konon, perempuan yang terkena tetesan air saat lewat di bawahnya, bisa menjadi cantik dan awet muda. 

Baca juga: 5 Wisata Gunungkidul Lantai Dua, Indahnya Alam Perbukitan

Spot foto dan berenang

Cahaya matahari yang masuk di sela-sela bolongan goa vertikal di Goa PindulKOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Cahaya matahari yang masuk di sela-sela bolongan goa vertikal di Goa Pindul

Setelah melewati zona gelap, sebelum menuju pintu keluar Goa Pindul, terdapat area terang, yang ternyata disinari cahaya matahari yang masuk dari goa vertikal.

Atap goa yang bolong itu seolah menampilkan cahaya yang terlihat ajaib dan ciamik.

Oleh karena itu, tempat ini cocok menjadi spot foto, terutama jika pengunjung berpose di tengah-tengah pancaran cahaya. 

Baca juga: Nikmati Kuliner Bernuansa Pedesaan di Kandang Ingkung Yogyakarta

Tak hanya berfoto, area ini juga tidak terlalu dalam sehingga pengunjung bisa bebas membasahi diri atau berenang di sini.

Bahkan, bagi yang bernyali besar, bisa saja melompat dari tepian batu ke dalam sungai. 

Lalu, menjelang akhir petualangan, peserta dibebaskan untuk berenang ataupun tetap duduk di ban seperti saat keberangkatan.

Sungai di garis keluar goa bernama Banyumoto, memiliki air yang hijau dan jernih, sehingga cocok untuk berenang. 

Pintu keluar atau akhir dari Goa Pindul di Gunungkidul, Yogyakarta. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pintu keluar atau akhir dari Goa Pindul di Gunungkidul, Yogyakarta.

Sebagai informasi, susur Goa Pindul aman dilakukan oleh anak mulai usia 3 tahun ke atas.

Sebab, arusnya tenang, ban saling menyatu, memakai pelampung, dan ada pemandu wisata yang mendampingi. 

"Aman buat usia 3 tahun ke atas, sudah bisa. Pernah ada yang nangis, sih. Biasanya itu kami dahulukan, atau bisa juga dipangku, karena aman pakai pelampung dan airnya tenang," ujar Sugito. 

Baca juga: 5 Tempat Wisata Gunungkidul Terbaru, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan

Selesai dari susur goa, pengunjung akan berjalan sedikit menuju truk yang dikenal dengan sebutan Pajeto (Panas Jobo Jero). Pengunjung tinggal menaiki truk bak terbuka ini, lalu berkendara kembali menuju basecamp.

Sesampainya di sana, bisa istirahat, makan, dan membersihkan diri di toilet yang tersedia. Jadi, jangan lupa membawa baju ganti dan peralatan mandi, ya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com