UNGARAN, KOMPAS.com - Daringan Kesongo Kultur salah satu tempat wisata kuliner yang dijadikan jujugan pengunjung yang rindu menu-menu tradisional.
Berada di Desa Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Daringan Kesongo Kultur berada di pinggiran Rawa Pening.
Baca juga: 9 Tempat Wisata Gratis di Semarang, Lihat View Kota dari Ketinggian
Selain menu makanan yang beraneka ragam, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam berupa hamparan sawah, pegunungan, serta aktivitas nelayan dan petani.
Selain aneka ikan dari danau dan makanan tradisional lainnya, tak ada salahnya mencoba menu sego sawah.
"Sego Sawah ini istilah untuk makanan yang diantar untuk petani yang sedang berada di sawah. Jadi makanannya, lauknya ya menu-menu yang dimakan petani setiap harinya," kata Kepala Desa Kesongo bernama Supriyadi kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).
Sego Sawah disajikan dalam rantang dan cobek tanah beralas daun. Isinya, aneka gudangan, sambal tempe busuk atau sambal belut.
"Lauknya juga aneka macam, ini menu ndeso tapi sangat lezat dinikmati karena suasananya juga mendukung," kata Supriyadi.
Baca juga: 8 Wisata Dekat Rawa Pening Semarang, Pas Dikunjungi buat Liburan
Dia mengungkapkan Daringan Kesongo Kultur saat ini akan terus berkembang karena lahannya saja seluas 8.800 meter persegi. Nantinya, tempat wisata ini terintegrasi dengan wisata lain yang juga akan dikembangkan.
Supriyadi menuturkan, Daringan Kesongo Kultur berawal dari Festival Rawa Pening dan Kongres Sampah.
"Memang ini awalnya lahan tidur yang tidak digarap, lalu dibuat seperti ini untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Kalau akhir pekan, pengunjung cukup ramai, bisa sampai 500 sampai 1.000-an orang," ujarnya.
Supriyadi melanjutkan, pembangunan dimulai akhir 2020 dan mulai buka itu Agustus 2021. Pihaknya sangat ketat saat itu karena berhubungan dengan aturan PPKM.
"Jadi meski viral di media sosial kita mematuhi aturan, tidak serta merta menerima pengunjung," tegas Supriyadi.
Baca juga: Sensasi Baru Wisata Bukit Cinta Rawa Pening, Keliling Naik Jet Ski
Menurut Supriyadi, Kesongo berpotensi menjadi sentra eduwisata dan ekowisata, sehingga pihaknya menyasar kunjungan instasi, sekolah, pemerintah desa, dan lembaga lain yang ingin belajar bersama mengenai tata kelola lingkungan.
Lihat postingan ini di Instagram
"Misal sampah diolah menjadi kompos atau pakan magot dan yang perikanan ada, termasuk aquaponic," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.