Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Cuma Bawa Bekal Mi Instan Saat Mendaki Gunung, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/09/2022, 07:06 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas mendaki gunung membutuhkan persiapa lengkap dan maksimal. Salah satu yang hal terpenting yang harus diperhatikan adalah urusan bekal makanan.

Pendaki senior sekaligus anggota Eiger Adventure Service Team (EAST), Galih Donikara, mengatakan bahwa saat naik gunung, sebaiknya pendaki membawa bekal yang praktis, mudah diolah, dan memenuhi kebutuhan kalori. 

Baca juga: Tips Siapkan Bujet untuk Mendaki Gunung dan Kisaran Harganya

Salah satu pesan dari Galih, usahakan tidak hanya membawa mi instan atau menjadikannya bekal utama. 

"Apalagi (pendaki) pemula itu, jangan hanya bawa mi instan. Mi instan itu butuh proses, merebus air, menunggu air mendidih, memasukkan mi, itu perlu proses. Kalau bawa roti, ada selai, telur, sayuran juga, kan jadi kenyang dan lebih sehat," ujar Galih dalam Travel Talk: Tips Mendaki Gunung bagi Pemula yang disiarkan di media sosial dan YouTube Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Menurutnya, selain tidak sesehat makanan lain yang berprotein tinggi, mi instan juga sebenarnya tidak terlalu praktis untuk dibawa dan berpotensi menjadi sampah.

Baca juga:

Ilustrasi mi instan dalam cup atau cup noodles. SHUTTERSTOCK/ITAKDALEE Ilustrasi mi instan dalam cup atau cup noodles.

Selain itu, mi instan membutuhkan air yang cukup banyak, padahal pendaki gunung sebaiknya menghemat air di sepanjang perjalanan. 

"Soalnya identik naik gunung harus bawa mi instan. Padahal jangan kemudian dibatasi naik gunung itu dengan makanan yang enggak benar," ujarnya.

Mi instan tidak disarankan sebagai bekal makanan pendakian gunung juga karena beberapa alasan lain. Menurut Ahli Gizi Komunitas, dr Tan Shot Yen, mi instan memiliki kadar garam yang tinggi dan membuat seseorang bisa cepat haus.

Baca juga: 5 Alasan Mi Instan Jangan Jadi Bekal Utama Saat Mendaki Gunung

"Kandungan garam yang tinggi membuat lekas haus dan malah bisa menimbulkan dehidrasi. Dalam satu bungkus mi instan memiliki kandungan garam 37 persen," kata dia, dikutip dari Kompas.com pada Selasa (22/9/2020).

Selain mengandung kadar garam tinggi, mi instan juga merupakan tepung minim nutrisi, kurang tepat sebagai sumber energi yang dibutuhkan pendaki, hingga tidak mencukup kebutuhan kalori. 

Rekomendasi bekal makanan untuk naik gunung

Oleh karena itu, jenis makanan yang disarankan oleh Galih, di antaranya makanan yang tinggi karbohidrat dan protein, seperti nasi, roti, atau telur. Bisa juga makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral seperti buah-buahan.

"Rekomendasi saya, makanan yang siap makan sebetulanya, tinggal bagaimana kita mengkombinasikan selera dengan kebutuhan kalori," tutur Galih. 

Ia berpesan agar para pendaki, khususnya pemula, untuk tidak menyulitkan diri sendiri dengan tidak membawa makanan yang cukup atau kurang tepat. 

Baca juga: Tips Siapkan Bujet untuk Mendaki Gunung dan Kisaran Harganya

Ilustrasi makanan pendaki gunungKOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ilustrasi makanan pendaki gunung

Untuk preferensi pribadi, Galih menjelaskan, ia biasa membawa menu makanan favorit namun tetap lengkap.

Untuk pagi dan malam, ia akan memasukkan unsur nasi, sedangkan untuk siang hari baru mengonsumsi makanan instan atau buah-buahan. 

"Makanan favorit saya hotdog, burger, atau sandwich karena itu mudah membuatnya. Tidak perlu air atau api, kalau pun ada air atau api, itu makanan tumisan yang berupa sayur," terangnya. 

Baca juga: 4 Tips Bagi yang Pertama Kali Naik Gunung

Menyimpan bekal makanan agar naik gunung jadi nyaman

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Tidak kalah penting, menurut Galih, untuk menyimpan bahan makanan pada boks aluminium atau kantung kemasan yang mudah dibawa.

Selain praktis, makanan tanpa plastik juga dapat meminimalisasi kemungkinan sampah yang merusak lingkungan pegunungan. 

"Makanan instan itu juga harus dikemas dengan kemasan yang bagus. Saran saya cari semacam box Tupperware atau box lain, paketin dalam lunch box kecil. Berisi makan pagi, siang, malam, tandain saja, jadi tiap hari itu jelas berbeda," ujarnya. 

Pada intinya, Galih berpesan, agar para pendaki sebelum berangkat bisa menyiapkan jumlah bekal dan isinya dengan sebaik mungkin.

Hal ini karena bekal makanan menjadi salah satu hal paling penting yang sangat memengaruhi kelancaran pendakian, sekaligus untuk kelestarian lingkungan dan alam sekitar. 

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com