Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tahun Bosscha, Observatorium Modern Pertama di Asia Tenggara

Kompas.com - 30/01/2023, 19:10 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

Sekilas Observatorium Bosscha

Seperti disampaikan sebelumnya, pendirian Observatorium Bosscha merupakan prakarsa dari K.A.R. Bosscha. Meskipun sudah berusia satu abad, bangunan Observatorium Bosscha masih kokoh berdiri.

Pembangunan observatorium dilakukan oleh arsitek Wolff Schoemaker, seperti dikutip dari Kompas.com (8/8/2022). Sementara pondasi bangunannya dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Observatorium Bosscha

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kunjungi Observatorium Bosscha pada peringatan 100 tahun di Lembang, Bandung Barat, Senin (30/1/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kunjungi Observatorium Bosscha pada peringatan 100 tahun di Lembang, Bandung Barat, Senin (30/1/2023).

Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium.

Observatorium Bosscha diresmikan pada 1 Januari 1923. Pada 7 Juni 1928, sebuah teropong refraktor ganda Zeiss 60 cm ditempatkan di Bosscha Sterrenwacht.

Teropong ini dibeli Bosscha dan Dr J Voute di Jerman. Menariknya, teropong ini merupakan salah satu teropong terbesar ketiga di bumi bagian selatan.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Observatorium Bosscha Bandung Tutup Sementara

Lembang dipilih sebagai lokasi pembangunan Observatorium Bosscha lantaran memiliki topografi wilayah pada posisi cukup aman untuk melihat gugus galaksi di langit sisi selatan

Pada 2008, Bosscha ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional. Kemudian, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 184/M/2017, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya tingkat Nasional.

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com