Perpustakaan Saidjah Adinda berada tepat di depan Alun Alun Rangkasbitung dan di sebelah Museum Multatuli.
Wisatawan yang datang dari arah Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang Selatan bisa naik KRL Commuter Line, lalu turun di Stasiun Rangkasbitung. KRL menuju Stasiun Rangkasbitung saat ini bisa diakses dari Stasiun Tanah Abang di peron 5 dan 6.
Begitu juga wisatawan yang datang dari arah Pelabuhan Merak, bisa naik kereta api lokal dan turun di Stasiun Rangkasbitung.
Perpustakaan Saidjah Adinda jaraknya sekitar 1,9 kilometer dari Stasiun Rangkasbitung. Dari stasiun, wisatawan bisa berjalan kaki ke perpustakaan tersebut selama kira-kira 16 menit.
Selain berjalan kaki, wisatawan juga bisa naik angkutan umum (angkot) berwarna merah agar bisa berhenti di depan Alun-alun Rangkasbitung.
Jika naik angkot, perjalanan ke Perpustakaan Saidjah Adinda akan memakan waktu sekitar lima menit. Tarifnya mulai Rp 5.000 per orang. Nantinya angkot yang ditumpangi akan berhenti di depan perpustakaan, persis di dekat Alun-Alun Rangkasbitung dan Museum Multatuli.
Baca juga:
1. Datang saat siang hari
Menurut informasi yang disampaikan oleh Maisya, Perpustakaan Saidjah Adinda biasanya ramai dikunjungi kalangan anak-anak pada pagi hari.
Ruangan khusus anak-anak dipisah dari ruangan khusus kalangan dewasa, tetapi balkon untuk tempat diskusi hanya terpisah kaca penutup yang tidak kedap udara di sebelah ruangan anak.
Jika pengunjung ingin menggunakan balkon perpustakaan sebagai tempat diskusi, disarankan datang saat siang menjelang sore supaya suasana diskusi lebih kondusif.
2. Dampingi anak
Anak-anak berusia di bawah lima tahun yang berkunjung ke Perpustakaan Saidjah Adinda sebaiknya didampingi oleh orangtuanya.
Bukan tanpa alasan, meskipun ada petugas perpustakaan yang mengawasi, tapi pustakawan bukanlah petugas penjaga anak.
Ditambah ruangan khusus anak berada di dekat kawasan balkon, dikhawatirkan anak-anak akan mendekat ke balkon dan berpotensi terjatuh dari ketinggian.
Baca juga: Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung
3. Bawa bekal
Di Perpustakaan Saidjah Adinda terdapat ruangan kantin khusus lokasi pengunjung menyantap makanan dan minuman.
Meskipun di perpustakaan tersebut terdapat kantin, dari pantauan tim Kompas.com saat berkunjung ke lokasi pada Jumat (26/5/2023), hanya tersedia makanan ringan dan minuman.
Maka dari itu sebaiknya pengunjung membawa bekal makanan dan menyantapnya di ruangan kantin perpustakaan, mengingat pengunjung tidak boleh membawa makanan ke ruang baca.
4. Berfoto
Perpustakaan Saidjah Adinda memiliki desain arsitektur yang unik, mirip seperti lumbung padi. Maka dari itu, jangan lewatkan untuk mengabadikan momen dengan berfoto-foto saat berkunjung.
"Arsitekturnya serupa lumbung padi di Baduy, padi itu kan banyak manfaatnya. Jadi perpustakaan ini filosofinya sebagai lumbung ilmu yang juga memiliki banyak manfaatnya," kata Maisya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa tidak ada larangan untuk mengabadikan momen berupa berfoto maupun merekam video di dalam perpustakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.