Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Kompas.com - 06/06/2023, 15:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada Kamis, 29 Juni 2023 mendatang. Hari suci umat Islam ini juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban dan Hari Raya Haji.

Baca juga:

Idul Adha yang diperingati setiap 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah memiliki sejarah serta makna yang mendalam bagi muslim.

Bagamaina sejarah Idul Adha? Berikut ulasannya seperti dihimpun Kompas.com.

Sejarah Idul Adha 

Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1438 Hijriyah di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha 1438 Hijriyah di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2017).

Apabila membahas sejarah Idul Adha, maka tidak bisa lepas dari kisah teladan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Keduanya termasuk dalam 25 nabi yang wajib diketahui umat Islam.

Melansir dari Gramedia, sejarah Idul Adha bermula dari pasangan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar yang belum dikaruniai keturunan. Suatu riwayat menyebutkan bahwa usia Nabi Ibrahim kala itu sudah mencapai 85 tahun.

Usai penantian panjang, doa Nabi Ibrahim dan Siti Hajar akhirnya dikabulkan Allah SWT. Siti Hajar, yang merupakan istri kedua Nabi Ibrahim mengandung hingga melahirkan putra, yang diberi nama Ismail.

Sayangnya, kebersamaan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan putranya tidak berlangsung lama. Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk meninggalkan Mekkah dan pergi  ke Yerussalem.

Baik Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, menerima perintah Allah SWT tersebut dengan lapang dada. Nabi Ibrahim pun meninggalkan Siti Hajar dan Ismail yang baru lahir itu.

Selama kepergian Nabi Ibrahim ke Yerussalem, Siti Hajar mengalami peristiwa penting yang kemudian menjadi salah satu rukun ibadah haji.

Baca juga:

Melansir dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji, Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi ditinggalkan di Mekkah yang tandus. Saat itu, Siti Hajar mulai kehabisan persediaan air dan bekal.

Sementara, Ismail bayi menangis kelaparan. Kemudian, Siti Hajar melihat bayangan air di Bukit Shafa  dan Bukit Marwah. Siti Hajar berlari bolak-balik antara kedua bukit itu sebanyak tujuh kali, namun tak kunjung menemukan sumber air.

Ilustrasi Sa'i dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah di Masjidil Haram Shutterstock/HAFIZULLAHYATIM Ilustrasi Sa'i dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah di Masjidil Haram

Saat itulah, Siti Hajar melihat sumber air dari tanah di bawah kaki Ismail. Dengan sigap, Siti Hajar mengumpulkan air tersebut, seraya berkata zamzam dalam bahasa Arab, yang berarti berkumpul. 

Mata air tersebut adalah sumur zamzam yang tidak pernah kering selama 4.000 tahun. 

Peristiwa tersebut menjadi salah satu rukun haji, yaitu sa’i atau berjalan kaki dan berlari-lari kecil, sebanyak  tujuh kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com