"Yang bangunan lama di stasiun itu empat petak pertama dari kedatang kereta Tanah Abang. Sementara bagian ujung di pintu masuk stasiun itu sudah bangunan baru," kata Ubaidillah.
Menambahkan dari laman resmi Heritage KAI, zaman dulu waktu tempuh kereta api dari Jakarta menuju Rangkasbitung yakni hampir empat jam.
Biaya kereta api pun dulu dibedakan berdasarkan kelasnya. Harga tiket kereta api untuk penumpang kelas 2, yakni bangsa Eropa, China, dan Arab sekitar 3,25 gulden.
Penumpang kelas 3 yakni penumpang campuran akan dikenakan biaya tiket kereta sekitar 1,20 gulden.
Baca juga:
Tarif kereta api untuk penumpang kelas inlanders (khusus pribumi kalangan atas) yakni sekitar 0,80 gulden, pribumi biasa dikenakan tarif sekitar 0,24 gulden, dan tarif barang per 10 kilogram yakni sekitar 0,24 gulden.
Sekitar 1926, keberangkatan kereta api tujuan Stasiun Rangkasbitnung dari Stasiun Tanah Abang akan melewati 20 stasiun pemberhentian.
Di antaranya yakni Stasiun Palmerah, Stasiun Kebajoran, Stasiun Pondok Bitoeng, Stasiun Djoerang Manggoe, Stasiun Tanah Djombang, Stasiun Rawa Boentoe, Stasiun Serpong, Stasiun Tjisaoek, Stasiun Tjitjajoer, Stasiun Malang Nengah, Stasiun Paroeng Pandjang, Stasiun Tjilangkap, Stasiun Tjirangrang, Stasiun Daroe, Stasiun Tjiletjet, Stasiun Tendjo, Stasiun Tjibajana, Stasiun Tjikoja, Stasiun Madja, Stasiun Tjiteras, dan sampai di Stasiun Rangkas Betoeng.
Kini, Stasiun Rangkasbitung termasuk salah satu stasiun yang ramai di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta, sekaligus satu-satunya stasiun besar di Provinsi Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.