Tradisi ini dilestarikan oleh masyarakat Magetan, Jawa Timur untuk menyambut tahun baru Islam. Ritual Ledeng Suro dilakukan dengan lomba memukul lesung bedhug serta dimeriahkan dengan acara lain seperti tari tradisional jalak lawu, wayang kulit, reog, dan lainnya.
Ledug Suro dilaksanakan mulai dari satu minggu sebelum tahun baru Islam dan tahun baru Jawa. Tradisi ini diakhiri dengan kirab atau membawa roti bolu dalam bentuk lesung dan bedhug di tengah Kota Magetan.
Acara Ledug Suro merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan rezeki yang telah diberikan kepada rakyat Magetan.
Sedekah laut merupakan tradisi para nelayan di pesisir pantai utara Jawa sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang selama ini menjadi sumber pengasilan nelayan.
Mengutip Visit Jateng, tradisi Sedekah Laut biasanya digelar pada dua hari pada bulan Suro yang bertepatan dengan Muharram dalam kalender Islam. Pada beberapa daerah, Sedekah Laut digelar pada bulan Syawwal.
Acara Sedekah Laut, diawali dengan kirab dan dilanjutkan dengan melarung kerbau atau kambing. Prosesi larung sesaji tersebut, diikuti puluhan kapal ikan dan disaksikan ratusan warga sampai ke tengah laut, tempat melarung sesaji.
Prosesi melarung sesaji itu merupakan puncak dari tradisi Sedekah Laut. Tradisi ini juga dimeriahkan dengan berbagai kesenian lokal seperti tari tradisional, pertunjukkan wayang, dan sebagainya.
Baca juga:
Pada sebagian besar daerah di Indonesia, malam tahun baru Islam disemarakkan dengan acara pawai obor. Peserta pawai, dari anak-anak hingga dewasa, mengenakan pakaian Muslim kemudian berkeliling desa untuk merayakan tahun baru Islam.
Mereka berkeliling sembari membawa obor maupun alat musik rebana, sembari melantunkan shalawat. Selain berjalan kaki, biasanya ada peserta yang menggunakan kendaraan bak terbuka untuk membawa bedug masjid agar pawai terasa lebih semarak.