Wisatawan yang berkunjung ke Pura Melanting wajib mematuhi aturan yang berlaku. Hal ini karena pada dasarnya pura ini merupakan tempat ibadah yang suci.
Wisatawan dilarang masuk jika tengah menstruasi, serta wajib memakai kain dan sabuk yang bisa disewakan di tourist information center (pusat informasi wisatawan) sebelum menaiki tangga menuju pura.
Tidak hanya itu, ada beberapa bagian pura yang dikhususkan untuk umat yang beribadah sehingga tertutup bagi wisatawan.
Baca juga: Desa Penglipuran Bali Raih Penghargaan Desa Wisata Terbaik 2023 dari UNWTO
Saat memasuki Pura Melanting, wisatawan dianjurkan menjaga barang bawaan, terutama kacamata, kamera, ponsel, dan perhiasan. Hal ini karena di pura tersebut terdapat banyak monyet berbulu abu-abu yang sedikit agresif.
Kendati demikian, para pemangku umumnya bisa mengusir monyet-monyet tersebut agar tidak mendekati umat yang hendak beribadah, namun tidak sampai menyakiti.
Baca juga: Turis Asing ke Bali Bayar Rp 150.000, Dipastikan Tak Ada Penumpukan di Bandara
Jika ingin ke Pura Melanting, wisatawan disarankan menaiki kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan lantaran belum ada kendaraan umum yang bisa mencapai pura tersebut.
Jalan menuju pura juga cukup kecil dan masih dikelilingi pepohonan di kanan dan kirinya.
Tidak hanya itu, jarak dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ke Pura Melanting pun cukup jauh, lebih dari 100 kilometer.
Pura ini bisa dikunjungi sepanjang hari, terutama jika tujuannya untuk sembahyang. Jika ingin berwisata, pagi hari adalah waktu yang pas karena matahari masih belum terlalu terik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.