Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Pesawat ke Indonesia Barat Mahal, Ada Rencana Tambah Penerbangan?

Kompas.com - 25/03/2024, 20:20 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tiket pesawat domestik lebih mahal daripada harga tiket pesawat internasional, khususnya untuk tujuan Indonesia bagian timur dan barat. 

Bila mengecek harga tiket pesawat terbaru, tarif pesawat paling murah rute Jakarta-Padang mulai Rp 1,1 juta, sedangkan tarif pesawat paling murah rute Jakarta-Malaysia yakni Rp 600.000-an.

Mahalnya harga tiket pesawat ke wilayah Indonesia barat ini juga diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Kemarin saya ke Padang, harga tiketnya mendekati Rp 2 juta. Lebih murah ke Kuala Lumpur daripada ke Padang," kata Sandiaga ketika ditemui media usai Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu (25/3/2024). 

Ia menambahkan, minimnya jumlah pesawat di Indonesia menjadi alasan harga tiket pesawat domestik mahal.

Adapun penambahan rute penerbangan untuk menekan harga tiket pesawat domestik baru akan berlaku untuk rute ke timur Indonesia.

Baca juga:

Panorama Pulau Bunaken dilihat dari atas.SHUTTERSTOCK/RADITYA Panorama Pulau Bunaken dilihat dari atas.

"Perlu ada langkah kolaboratif sehingga solusi untuk Indonesia timur melalui program block seat, bisa dihadirkan di Indonesia barat dan Indonesia tengah," kata Sandiaga.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa ada rencana menambah penerbangan ke wilayah Indonesia barat menjelang Lebaran 2024

"Lebaran ini kan semua destinasi dipadati permintaan. Jadi, saya bilang ke tim internal kami untuk berpikir out of the box kira-kira bentuk kerja sama apa yang bisa kita lakukan," ujar Menparekraf.

"Kita harapkan secara perlahan, tetapi lebih dipercepat untuk menambah ketersediaan kursi," tambahnya.

Sejauh ini, jumlah pesawat di Indonesia hanya mencapai 400-an, sedangkan sebelum pandemi Covid-19 ada sebanyak 700 pesawat yang beroperasi.

"Maskapai kita belum mendapat tambahan jumlah pesawat. Itu yang membuat kita terlambat dari segi angka pesawat sebelum pandemi," pungkasnya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com