KOMPAS.com - Membawa laptop saat bepergian dengan pesawat, telah menjadi kebiasaan umum bagi banyak orang.
Namun, tahukah Anda bahwa tindakan ini sebenarnya memiliki risiko tertentu yang perlu diperhatikan?
Mengutip Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada Simpleflying.com, Senin (1/02/2024), penumpang diizinkan untuk menyimpan laptop dalam bagasi terdaftar.
Tetapi perlu diperhatikan bahwa setiap maskapai penerbangan dan badan keamanan mungkin memiliki peraturan yang bervariasi.
Baca juga: 4 Cuaca yang Paling Sering Bikin Penerbangan Delay, Bukan Cuma Badai
Salah satunya, laptop harus dimatikan untuk mencegah pemanasan berlebihan dan risiko kebakaran.
Lihat postingan ini di Instagram
Kebakaran merupakan ancaman utama keamanan bagi perangkat elektronik di ruang kargo karena api dari baterai lithium-ion cenderung cepat berkembang dan sulit untuk dipadamkan.
Berikut ini adalah risiko menyimpan laptop di bagasi pesawat:
Bagasi terdaftar sering kali ditangani dengan kasar, dan baru-baru ini, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah bagasi yang rusak, yang berarti kemungkinan laptop Anda mengalami kerusakan selama proses transit.
Disarankan untuk menempatkan laptop Anda dalam pelindung khusus dan membungkusnya di antara pakaian Anda untuk memberikan perlindungan maksimal.
Pencurian dari bagasi terdaftar meningkat selama proses transit. Barang-barang elektronik yang mahal sering kali menjadi sasaran utama para pencuri. Meskipun Anda mengunci tas dengan baik, pencuri hanya memerlukan alat sederhana untuk membuka resletingnya.
Baca juga: 7 Tips Berpakaian Saat Penerbangan Jarak Jauh, Jangan Pakai Jeans
Disarankan untuk memasang pelacak pada tas laptop Anda, meskipun kemungkinan menemukannya sangat kecil. Sebagian besar maskapai penerbangan juga tidak bertanggung jawab atas barang yang hilang akibat pencurian dari bagasi terdaftar Anda.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghapus atau mengenkripsi data sensitif yang ada di laptop Anda agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, pastikan untuk selalu mencadangkan data Anda ke dalam hard drive eksternal yang terpisah atau ke cloud. Seperti yang telah disebutkan, kerusakan parah pada laptop Anda dapat menyebabkan kehilangan data penting.
Jika Anda biasanya membawa baterai cadangan untuk laptop Anda saat bepergian, sebaiknya tinggalkan saja di rumah. Baterai lithium-ion tidak diperbolehkan dalam kompartemen bagasi.
Baca juga: 7 Cara Screenshot di Laptop Windows untuk Semua Model dengan Mudah dan Praktis
Melansir ReadersDigest.com, Senin (1/04/2024) Dalam konteks bahan peledak, jenis baterai ini telah diketahui dapat meledak di tengah penerbangan, sehingga kini baterai ini dilarang kecuali jika terdapat di dalam perangkat yang menawarkan perlindungan.
Namun jika dirasa memerlukan untuk membawa baterai cadangan laptop, sebaiknya Anda masukkan ke dalam tas jinjing dan tidak dimasukkan kedalam bagasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.